600 Remaja Hadiri Youth Conference For Muslimah Sukabumi

HTI Press- Sekitar 600 remaja muslimah Sukabumi menghadiri acara Youth Conference For Muslimah “Saatnya Remaja Selamatkan Indonesia dengan Syari’ah dan Khilafah” yang diselenggarakan Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia DPD II Sukabumi. Peserta yang terdiri dari siswi se-kota dan kabupaten Sukabumi, Pelabuhan Ratu dan Kabupaten Cianjur ini memadati GOR Merdeka Sukabumi, Ahad (26/7).

Acara ini lahir sebagai bentuk keprihatinan kaum remaja terhadap fenomena dekadensi moral remaja. Runtuhnya Khilafah Islam di Turki Utsmani pada 3 maret 1924 menyebabkan minimnya pengetahuan remaja muslim tentang Syariat Islam secara menyeluruh (kaffah). Mereka dalam perbuatannya tidak lagi terikat oleh Syariat Islam. Sebagai contoh perbuatan remaja muslim yang tidak sesuai dengan syariat Islam adalah perilaku pacaran, tawuran, minum-minuman keras, seks bebas, hingga tindakan aborsi. Turut hadir dalam kesempatan ini sebagai keynote speaker Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Beliau menyampaikan apresiasi yang baik kepada Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia yang telah menyelenggarakan acara ini sebagai bentuk kepedulian terhadap kondisi remaja muslim saat ini, khususnya di Kota Sukabumi dan umumnya di seluruh negeri kaum muslimin..

Hadir juga sejumlah orator diantaranya:  Ajeng Ratih (Siswi berprestasi SMAN 1 Cibadak), Unaesah Rahman dan Nining (Siswi-siswi berprestasi SMAN 4 Kota Sukabumi), Ibu Dra. Suwanti, M.Pd (Pengawas Mata Pelajaran Dinas Pendidikan Kota Sukabumi),  dan dr. Rita M. Kes. (Praktisi Kesehatan). Hadir juga sebagai pembicara Ibu Ir. Ummu Mutawazin (Lajnah Maslahiyah DPD I MHTI Jabar) dan Ibunda Sinta Rosa Kamila, S.P., M.Pd (Ketua MHTI DPD II Sukabumi).

Acara dilanjutkan dengan aksi teatrikal yang menggambarkan keterpurukan moral remaja ketika tidak diterapkannya syariat Islam secara kaffah. Ditampilkan gambaran pemudi yang hedonis, liberal dan senang berfoya-foya.

Setelah itu dibacakan surat seruan remaja muslimah kepada pemimpin bangsa Indonesia . Surat itu menyeru kepada pemerintah agar melindungi remaja Indonesia dari kerusakan yang timbul akibat dekadensi moral seperti: seks bebas, penyakit menular seksual (PMS) dan aborsi. Isi surat pernyataan tersebut mengingatkan penguasa agar melakukan langkah-langkah supaya remaja terlindungi, diantaranya Pemerintah harus menghentikan penyampaian propaganda mengenai kebebasan reproduksi yang berakibat sangat buruk sehingga membuat remaja tidak lagi merasa berdosa ketika melakukan perzinahan.

One comment

  1. subhanallah………..
    remaja dah bergerak tuk berjuang demi izzah islam wal muslimin
    masa orang yang merasa lebih tua ga tergerak juga?
    tar terlambat lagi
    ayoo jg sampai Allah menegur qt dengan musibah karena di tanggalnya hukum Allah

    tuk HTI maju terus pantrang mundur

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*