Muslimah

HTI Press- Lebih dari 200  remaja muslimah se-Kabupaten Jombang memadati Aula SMAN 3 Jombang, Minggu (9/8).  Para remaja muslimah yang merupakan delegasi sekolah-sekolah dan kampus di Jombang ini berbondong-bondong menghadiri Talkshow Remaja Muslimah bertajuk “Remaja Masa Kini, Remaja Peduli Kesehatan Reproduksi” yang diselenggarakan  Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (MHTI) DPD II Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Acara menghadirkan 2 narasumber yakni dr. Erwina Mei Astuti, dokter, Penyuluh Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR), pemerhati remaja dan Hayatul Mardiyah A.Md. Rad, Anggota Muslimah HTI DPD II Kabupaten Jombang.

Talkshow ini  bertujuan memberikan pemahaman pada remaja muslimah tentang solusi Islam terhadap persoalan kesehatan reproduksi remaja.

Acara talkshow diawali dengan keynote speech oleh Ibu Hj. Ida Nikmatul Ulfa S.Pd., M.Kes, Kepala Bidang Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang. Beliau menilai acara ini sangat baik dan ingin mengenal lebih jauh dengan MHTI. Beliau menyarankan kepada remaja yang hadir agar selalu berpartisipasi pada kegiatan-kegiatan positif semacam talkshow yang diselenggarakan MHTI.

Acara dilanjutkan pemutaran video testimoni dari pelajar dan mahasiswa di Kabupaten Jombang tentang pengetahuan mereka mengenai kesehatan reproduksi. Dari testimoni ini dapat diketahui sebagian remaja di Jombang masih ada yang belum mendapatkan informasi tentang KRR dengan utuh. Namun mereka sepakat bahwa remaja saat ini menghadapi persoalan KRR yang serius salah satunya pergaulan bebas.

Dalam talkshow banyak delegasi sekolah yang mengacungkan tangan untuk bertanya, dan memberikan usulan-usulan. Mereka sangat antusias menanggapi. Salah satunya, Bu Catur, guru Madrasah Aliyah yang usul agar ada follow up dari agenda ini di sekolah-sekolah, agar makin banyak siswa yang faham kesehatan reproduksi Islami.

Nara sumber pertama yaitu dr. Erwina menjelaskan tentang pentingnya informasi KRR bagi remaja. Beliau juga menjelaskan alat dan fungsi reproduksi wanita. Beliau mengungkapkan pula masalah-masalah KRR yang sampai saat ini belum terselesaikan justru malah menjadi-jadi seperti aborsi remaja, PMS, dan HIV/AIDS, karena solusi seks aman dan penggunaan kondom bukanlah solusi hakiki permasalahan ini. ”Solusi ini lahir dari cara pandang sekuler-liberal yang memberikan kebebasan berperilaku pada remaja (boleh berhubungan seks di luar nikah asal aman dan menggunakan kondom) hingga pergaulan bebas yang menjadi pintu masuk utama kehamilan tidak diinginkan (KTD), PMS dan HIV/AIDS menjadi budaya remaja.”

Sedangkan narasumber kedua yaitu Bu Hayatul Mardiyah pada acara ini menekankan bahwa solusi Islam mengenai aturan-aturan pergaulan akan menjadi pencegah munculnya persoalan aborsi, PMS, dan HIV/AIDS. Aturan-aturan Islam tentang pergaulan antara lain tentang kewajiban menutup aurat, larangan berkhalwat (berdua-duaan), dan aturan hubungan seks hanya dalam bingkai pernikahan. Aturan-aturan ini akan menjaga kehormatan muslimah dan menghindarkan mereka dari bahaya PMS dan HIV/AIDS.
Acara ini diakhiri dengan pembentukan Komunike Bersama Remaja Muslimah Jombang dengan beberapa komunikator dari berbagai sekolah dan kampus di Jombang. Dengan adanya komunike ini diharapkan bisa menjadi fasilitator bagi sekolah-sekolah dan kampus yang ingin mensosialisasikan materi KRR Perspektif Islam,  khususnya dan juga solusi-solusi Islam untuk persoalan-persoalan remaja secara umum.