Di saat MUI dan sejumlah tokoh Islam gencar mengklarifikasi kecurigaan pihak aparat terhadap orang Islam yang memakai simbol-simbol keislaman, justru aktivis Islam Liberal mendukungnya.
Setidaknya hal itulah yang disampaikan salah satu aktivis Jaringan Islam Liberal (JIL), Novriantoni Kahar di sebuah stasiun TV, Jumat, (21/8) malam. Alih-alih membolehkan aparat mencurigai simbol-simbol Islam, lebih jauh dosen Universitas Paramadina ini justru menyalahkan kaum Muslim .
“Stigmatisasi simbol Islam bukan dibentuk polisi maupun pihak asing (dunia), melainkan umat Islam itu sendiri melalui berjihad atau dengan bunuh diri,” ungkapnya. Karena itu, tambah Toni, tindakan meratapi stigma tersebut tidak perlu, yang perlu mewaspadainya.
“Kita tak perlu meratapi hal itu, yang penting adalah mewaspadainya,” imbuh pria yang pernah nyantri di Pesantren Darussalam Gontor, Ponorogo ini.
Lebih jauh, Novriantoni juga mendesak agar sebagian umat Islam untuk sementara waktu melepaskan simbol-simbol tersebut.
“Untuk sementara, simbol-simbol tersebut harus dikurmakan terlebih dulu untuk mempermudah penangkapan terorisme,” tegasnya.
Namun usulan Novriantoni ini dibantah Abdurrohim Ghazali, seorang aktivis muda Muhammadiyah.
Menurut Abdurrohim Ghazali, penangkapan seseorang berdasarkan ciri fisik atau simbol agama seperti jenggot, jubah, dan cadar adalah sikap tak berdasar dan berlebih-lebihan. Jika semua ciri-ciri itu dijadikan dasar aparat untuk menangkap orang, maka semua orang akan bisa ditangkap.
“Nanti, orang-orang di Metro TV pun yang berjenggot bisa ditangkap, “ ujar Ghazali. [Hidayatullah.com, 22/8/2009]
Ya Alllah, tolonglah hamba Mu dengan cepatnya berdiri Daulah Khilafah karena saat ini kaum muslimin sengsara dan di hina bukan saja di negeri kecil dan minoritas tetapi sudah dinegara mayoritas dan besarpun sudah,Allahhu Akbar
pendapat anda ngawur 100%.
Semua tlah mafhum bahwa JIL sebenarnya bukan dari bagian UMMAT ISLAM. Jadi wajar kalo mereka mendukung penangkapan Ummat Islam walau tanpa dasar yang jelas dan di lindungi oleh hukum kufur sekalipun! Kalo semua orang yang asalkan bercadar/berjenggot harus di curigai, dipriksa, dan bahkan di tangkap. Maka sudah selayaknya pula ummat agama lain memprotes pendapat tersebut. Karena Tuhan orang Kristenpun Berjenggot! Sehingga layak di curigai dan wajib di priksa! Tentu pendapat ini bertendensi untuk memojokkan ummat Islam dan Ajaran Islam yang agung. Dan tentu apabila mereka (JIL) adalah bagian dari ummat Islam tentu akan berpendapat lain.
kok bisa bisanya ada org berpikiran seperti ini. Kenapa ngak nyuruh aparat menangkap dan periksa kedubes Amerika Syarikat aja! Amerika Syarikat yg memang selama ini menjadi aktor teroris no.1 dunia! Laknatullake atas semua kafir harbi fi’lan, dan pengikut2nya… dan smg Allah mmberi kemenangan ke atas Islam dan pengikut2nya yg ikhlas… AllahuAkbar!
kok bisa bisanya ada org berpikiran seperti ini. Kenapa ngak nyuruh aparat menangkap dan periksa kedubes Amerika Syarikat aja! Amerika Syarikat yg memang selama ini menjadi aktor teroris no.1 dunia! Laknatullah ke atas semua kafir harbi fi’lan, dan pengikut2nya… dan smg Allah mmberi kemenangan ke atas Islam dan pengikut2nya yg ikhlas… AllahuAkbar!
Dasar orang liberal!! Simbol2 keislaman adalah baigian dari ajaran Islam. Kok diributin sich? Ya mungkin juga cause org liberal kan nggak yakin dan nggak pernah ngamalin ajaran Islam…So yg perlu dicurigai adalah orang2 liberal itu. Karena banyak ucapan dan tindakannya meresahkan umat Islam…
Waspadai “Bandul” Isu Terorisme
Friday, 21 August 2009 17:08 Nasional
E-mail Print PDF
Stigmatisasi negatif berbagai pihak tentang keterkaitan isu terorisme semakin gencar dilakukan. Ada indikasi memanfaatkan situasi
Hidayatullah.com—Pernyataan ini disampaikan oleh Hafidz Abdurrahman, Pimpinan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Menurut Hafidz, isu terorisme yang sudah terus-menerus menyudutkan Islam ini dirasakan seperti permainan bandul. Satu bola bandul ditarik atau didorong dengan keras bandul yang lain tersentuh dan menyebabkan getaran.
“Upaya permainan bandul itu terlihat ketika aparat keamanan dan media mencoba mengidentikkan sejumlah ajaran dalam Islam sebagai kebiasaan para pelaku teroris,” ujarnya di Wisma Antara, Jakarta.
Efek bandul ini mulai dirasakan umat Islam ketika aparat mulai mengidentifikasi secara “liar” orang-orang yang diidentikasi teroris. Misalnya, ada seorang aparat mengatakan ciri-cirinya memelihara jenggot, menggunakan cadar, berbekam atau memakai jubah.
Bahkan menurut Hafidz, sampai-sampai ada yang mengaitkan terorisme alumnus pesantren atau pengguna obat-obat herbal.
Menurut Hafidz, jika ini terus dibiarkan, umat Islam akan kehilangan kepercayaan. Apalagi yang jelas musuh-musuh Negara justru tak mendapat stigma seburuk kaum Muslim.
“Kenapa para koruptor tidak pernah diusut latar belakang pendidikan dan aktivitasnya, seperti halnya para pelaku teroris yang selalu dikait-kaitkan dengan pesantren oleh berbagai pihak,” tegasnya.
Hafidz menilai, seharusnya aparat menilai pemboman Ritz Charlton dan JW Marriot merupakan kriminalitas murni.
Menurut Hafidz, bagaimanapun permainan “bandul” ini tak bisa dilepaskan dengan gerakan tersembunyi yang sudah dirancang secara baik oleh sebuah kekuatan global.
“Permainan bandul tadi tidak bisa lepas dari skrenario global yang dilakukan negara-negara besar. Tujuannya adalah mempertahankan penjajahan mereka,” jelas Hafidz. [syafaat/www.hidayatullah.com]
tampak jelas manusia-manusia yang menghamba pada dunia,mereka ingin menghina Allah dan Rasulnya dengan menyandingkan antara terorisme dengan islam,mereka tidak menyadari bahwa mereka juga telah melakukan teror dengan menyerang islam dan orang-orang yang ikhlas berjuang untuk islam.
Kalau begitu, sekalian saja diusulkan, bahwa setiap orang memiliki nama-nama yang ada hubungannya dengan ‘teroris’ itu diperiksa.
Namanya kan ada Kahar-nya. Wah, itu identik banget dengan ‘teroris’ yang pernah menjadi ‘penjahat’ besar di mata Pemerintah RI zaman DI-TII dulu. Jadi, bagus kalau kita usul begini “Untuk sementara, NAMA-NAMA seperti itu harus dikurmakan terlebih dulu untuk mempermudah penangkapan terorisme,”
Semakin nyata JIL sebagai kakitangan Barat (penganut Neoliberalisme).
Penjual agama….. JIL adl kumpulan para penjual agama
kalo ndak gitu mereka ga bisa makan enak
Jelas ini adalah permainan AS dg antek-anteknya, mereka takut jika Khilafah benar-benar berdiri maka hancurlah AS jg JIL. dengan begini umat Islam akan semakin jauh dari arti Islam sesungguhnya, dan dijadikan sebagai muslim moderat. Akan diam meski terhina dan tertindas. Tapi pasti Islam dan khilafah akan jaya. Allahu Akbar…