PADANG–Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumatra Barat bidang dakwah, Duski Samad, mengatakan, para dai yang menyampaikan ceramah Ramadhan tidak harus dicurigai polisi. “Tidak perlu dicurigai. Umat sudah cerdas, ia tahu mana yang provokasi dan dakwah,” tegas Duski, di Padang, Sabtu.
Ulama kondang Sumbar itu mengatakan, tidak ada dai yang menjadi teroris. “Dakwah sesat hanya dilakukan orang sesat pula,” tegasnya.
Oleh karena itu, ia minta kepada Polri untuk tidak pukul rata. Menyangkut keamanan Sumbar, dia mengatakan Sumbar aman dari teroris.
Sebelumnya, Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol Nanan Soekarna mengatakan, polisi akan mengawasi aktivitas dakwah di berbagai tempat ibadah dan sejumlah lokasi lain yang dijadikan tempat berdakwah. “Namun polisi bukan membatasi dakwah dan ceramah,” katanya, di Jakarta, Jumat (21/8).
Polri mengharapkan tidak ada kegiatan dakwah yang bersifat provokatif selama bulan Ramadhan. Apabila ditemui, maka polisi akan bertindak tegas.
Terkait itu, kepolisian akan memantau kegiatan dakwah di berbagai tempat, dengan menyamar sebagai jamaah yang mendengarkan dakwah. (Republika online, 23/8/2009)
Menghimbau kepada para polisi muslim agar anda jangan mau
jadi pembebek pemimpin-pemimpin anda yang tersesat dari jalan Allah…Karena merekalah negara ini terperosok ke dalam jurang kesesatan. Dan karena merekalah anda menjadi tersesat dan anda akan merugi berkepanjangan di akhirat nanti.
Ingatlah firman Allah SWT dalam surat Al-Ahzab 67-68:
Dan mereka berkata;:”Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah mentaati pemimpin-pemimpin dan pembesar-pembesar kami, lalu mereka menyesatkan kami dari jalan (yang benar).
Ya Tuhan kami, timpakanlah kepada mereka azab dua kali lipat dan kutuklah mereka dengan kutukan yang besar.”
Itulah kelak perkataan anda di seburuk-buruk tempat di yaumil akhir nanti jika anda masih tetap membebek dan taat kepada pemimpin2 anda yang tersesat dari Jalan Allah…Ingatlah wahai saudaraku…
Wallaahu ‘alam bi Ash-shawab. Na’udzubillaahi min dzaalik.
Begitupun dengan tajassus atau memata-matai umat Islam apalagi para pengemban dakwah dalam menyampaikan Islam adalah sebuah tindakan tercela dalam Islam. Ingatlah firman Allah SWT dalam surat Al-Hujurat:12
Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.