DPR Kritik Penangkapan Anggota Jemaah Tablig

JAKARTA –- DPR mempertanyakan penangkapan beberapa jemaah tablig asal Filipina oleh kepolisian beberapa waktu lalu. Penangkapan jemaah tablig, menurut anggota Komisi I DPR, akibat ketidakpahaman Polri terhadap anatomi terorisme.

“Jemaah tablig kan bukan orang yang asing di Indonesia,” kata anggota Komisi I DPR, Slamet Effendi Yusuf, dalam rapat dengat pendapat dengan Menkopolhukam di gedung DPR, Jakarta, Senin (31/8).

Menurut Slamet jemaah tablig adalah organisasi Islam nonpolitis. Slamet merasa heran ketika Polri melakukan penangkapan hanya atas dasar ciri-ciri fisik.

Pada 18 Agustus 2009 lalu, Polda Jawa Tengah menangkap 18 orang anggota jemaah tablig. Sembilan orang diamankan di Banyumas dan semblan orang lainnya di Surakarta. Mereka dinilai tidak mempunyai izin ceramah.

Anggota Komisi I DPR, Nurhayati Assegaf menambahkan, polisi harus mengubah pendekatan dalam mengatasi masalah terorisme. Ketidakpahaman terhadap ajaran agama Islam, kata Nurhayati, sangat mempengaruhi munculnya radikalisme. Jika kepolisian mengawasi dakwah agama Islam, Nurhayati juga meminta dakwah yang dilaukan agama lain juga diawasi.

Mekopolhukam, Widodo AS, menjamin tidak akan ada pengawasan dakwah oleh kepolisian. Alasannya, pengawasan dakwah menjadi tanggung jawab Departemen Agama bukan Polri. “Dakwah adalah bagian dari syiar dan memang harus dilaksanakan,” kata Widodo.

Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri, menyatakan, penangkapan atas anggota jemaah Tablig atas laporan masyarakat. Penangkapan dilakukan, kata Bambang, karena adanya aspek aturan yang tidak dipenuhi anggota jemaah tabligh. “Jadi penangkapan bukan karena kami alergi atau curiga terhadap dakwah,” tambah Bambang. (Republika online, 31/8/2009)

6 comments

  1. Bapak polisi kalau ingin adil sebenarnya ujung permasalahan terorisme muncul di Indonesia setelah peristiwa Ambon dan poso seharusnya kita menyelidiki semua dari sana, siapa yang memulai sehingga kita urutan dari perosalan munculnya teror di indoneisa

  2. pak polisi,,tuh terlalu overprtectif, pake nangkap jamaah tablig segala… to the point aja deh kalo mau nangkap teroris, tuh Amerika cs plus antek-anteknya yang berkeliaran dengan bebas di Indonesia untuk menjarah kekayaan ummat islam…tangkap aja mereka pak! serta tolong pulangkan mereka di negari asal mereka!!! mereka jelas sangat teroris!!! selalu mengadu domba ummat muslim, membantai kaum muslim, kata teroris pantas disandang oleh mereka, mau bukti??? cari sendiri!!!kan Alloh memberikan akal..atau jangan2 kita telah tersuap oleh mereka..!!ummat tahu, teroris yang kalian maksud adalah ummat islam,,!!

  3. SATU LAGI!!andaikan khilafah itu ada, pasti tak terjadi kejadian seperti ini…maka dari itu, saatnya ummat islam bersatu untuk mengembalikan kemuliaan ummat islam di seluruh dunia.
    LET’S STRUGLE WITH HIZBUTTAHRIR TO DESTROY CAPITALISM AND SECULARISM, CUFFUR SDHEME!!

  4. “Sembilan orang diamankan di Banyumas dan semblan orang lainnya di Surakarta. Mereka dinilai tidak mempunyai izin ceramah”
    –> Sejak kapan berceramah untuk dakwah Islam harus pakai izin dari manusia? itu perintah Allah. Sudah dapat izin dari Allah.

  5. Isu teroririsme banyak mendiskreditkan umat islam , saya berharap program pemberantasan teroris tidak salah langkah apa lagi salah objek ,yang membuat radikalisme terus berkembang

  6. ayo pak polisi,kita sama2 ikut jamaah tabligh,insyaallah bapak akan tau mksud program jmaah ini..by : karkun bogor

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*