Pidato Raja Untuk Tentara??

بسم الله الرحمن الرحيم

Pidato Raja Untuk Tentara??

Pidato raja Abdullah II terus saja diulang-ulang di berbagai media. Yaitu pidato yang disampaikannya di depan kepemimpinan umum angkatan bersenjata pada tanggal 4 Agustus 2009. Pidato itu mencakup beberapa masalah seperti masalah rumor, hak kembali bagi para pengungsi, tanah air alternatif, kesatuan nasional dan beragam masalah lainnya. Keempat masalah itu akan dibicarakan di sini dan dikomentari:

1. Adapun masalah rumor, di dalam pidatonya itu raja Abdullah II mempringatkan para pemilik salon politik dan menganggap mereka sebagai sumber berbagai rumor itu. Ia menjelaskan kepada tentara bahwa musuh dalam negeri lebih berbahaya dari musuh luar negeri. Seakan-akan ia menyiapkan otak-otak tentara untuk bertindak represif lebih dari tindakan represif sekarang. Inilah yang terjadi secara riil. Tindakan represif yang berlebihan kepada para pemogok dari organisasi pelabuhan di al-‘Aqabah, dan sebelumnya orang-orang yang bertahan di depan departemen pertanian sebagai bentuk protes atas impor produk-produk institusi Yahudi perampas tanah Palestina, tidak lain itu merupakan bukti atas hal tersebut. Dan sekarang, satuan pamong praja baru saja dibentuk untuk melakukan tindakan represif di dalam negeri secara luas, untuk mengokohkan sistem yang tidak memiliki pengasuhan rakyat karena ia merupakan sistem yang tidak Islami. Sistem itu tidak terpancar dari akidah Islamiyah, akidah yang diemban oleh umat. Sistem apapun yang memerintah umat, yang tidak terpancar dari akidah umat maka umat tidak akan pernah mengasuhnya dan akan meludahkannya cepat atau lambat.

2. Masalah pengungsi dan hak kembali. Raja Abdullah II mengetahui dengan pasti bahwa institusi Yahudi perampas tanah Palestina tidak akan pernah megizinkan kembalinya satu orang pun dari para pungungsi Palestina. Karena itu tidak akan ada kecuali kompensasi. Demikian pula kembalinya para pengungsi ke Palestina tidak akan bisa diajukan terhadap tentara-tentara negara-negara penjajah negeri kaum Muslim. Pada kenyataannya, ide hak kembali ke Palestina merupakan ide penyesatan. Yang penting bukan kembalinya orang-orang Palestina ke Palestina. Tetapi yang penting adalah kembalinya Palestina kepada kaum Muslim, dan terhamparnya kedaulatan umat Islam atas tanah Palestina. Bangsa Palestina atau yang lain di antara putera-putera umat Islam, bisa berdiam di negeri manapun di antara negeri kaum Muslim. Umat Islam adalah umat yang satu. Tidak ada bedanya antara orang yang tinggal di sebelah timur sungai dan yang di sebelah baratnya, atau sebelah utara gunung dengan yang disebelah selatan gunung… Api busuk ini tidak lain datang setelah negeri-negeri kaum Muslim dipecah-pecah melalui perjanjian Sykes-Pico dan perjanjian-perjanjian lainnya yang dilakukan oleh setan-setan para penjajah barat yang berkomplot dengan para pengkhianat arab dan non arab di antara putera-putera umat Islam yang telah menjual agama dan umat mereka kepada kaum kafir penjajah.

Solusi dua negara merupakan rencana Amerika. Di dalamnya tidak ada kemaslahatan bagi umat. Bahkan itu merupakan kejahatan. Solusi itu menyalahi hukum syara’ yang mengharamkan atas kaum Muslim lari dan melepaskan tanah kaum Muslim meski hanya sejengkal, tanah Palestina. Membebaskan tanah Palestina dan mencabut institusi Yahudi dari akar-akarnya dari tanah itu merupakan kewajiban kaum Muslim. Mereka akan tetap berdosa selama Yahudi, meski satu orang saja di antara perampas tanah Palestina masih bercokol di Palestina.

3. Sedangkan tanah air alternatif maka itu adalah ilusi yang ada di otak penguasa Yordania. Mereka memanfaatkannya sebagai khayalan untuk membuat sekelompok dari masyarakat berkumpul di sekitar sistem dan mengaitkan masa depan mereka dengan masa depan sistem. Sistem tersebut tidak mungkin bertahan kecuali dengan memanfaatkan ide adu domba yang rendah. Sistem itu menakut-nakuti sebagian kaum Muslim dengan sebagian yang lain. Mereka menakut-nakuti putera-putera bagian timur Yordania dengan saudara mereka bangsa Palestina. Sistem itu menggambarkan masalah kepada mereka bahwa orang-orang Palestina akan memakan mereka jika diumumkan negara Palestina di timur sungai Yordan. Tanah air alternatif itu tidak lain merupakan khayalan yang digunakan oleh rezim setiap kali merasa terguncang untuk membuat bangsa Yordania berkumpul disekelilingnya sebanyak-banyaknya.

Pada hakikatnya, ide tanah air alternatif atau pengumuman negara Palestina timur sungai Yordan merupakan ide yang tidak pernah dilontarkan oleh negara-negara besar yang mengendalikan negeri-negeri kaum Muslim, seperti Amerika, Inggris dan negara-negara penjajah lainnya. Rezim Yordania memanfaatkan indikasi atau perkataan apapun yang bukan keluar dari pihak yang bertanggungjawab atau yang berpengaruh, seperti wakil Kneset atau komandan Yahudi, atau … agar ia bisa mengambil berita itu dan menggunakannya sebagai potret yang diperbesar untuk dipasarkan dan digunakan sebagai khayalan (memedi). Tanah air alternatif benar-benar terjadi. Penduduk Palestina yang diusir dari negeri mereka, sebagian besar tinggal di Yordania dan menikmati hak sebagai warga negara secara penuh. Mereka membentuk mayoritas penduduk Yordania. Masalah negara Palestina timur sungai Yordan tidak memerlukan kecuali hanya pengumuman saja. Jika negara-negara penjajah memutuskan hal itu bagi negeri kaum Muslim, maka pada saat itu para penguasa akan bertepuk tangan menyambutnya termasuk penguasa yang saat ini mengangkatnya sebagai khayalan (memedi) tanah air alternatif.

4. Adapun persatuan nasional, maka sebenarnya rezim Yordania lah yang menyemai benih perpecahan dan kerusakan di antara putera-putera umat yang satu ini. Rezim Yordania adalah rezim yang rusak dan merusak. Setiap kali api fitnah telah hampir padam, maka rezim menghidupkannya kembali dengan melakukan aksi setan. Seandainya rezim meninggalkan aksi pecah belah niscaya masyarakat akan hidup dengan jernih. Mereka tidak akan merasakan perpecahan kedaerahan yang busuk dan rendah. Karena di Yordania tidak ada faktor-faktor kemanusiaan alami yang bisa menyebabkan perpecahan. Mereka semuanya adalah kaum Muslim. Akidah mereka satu, kiblat mereka satu, mazhab mereka pun satu… Bahkan marga (klan) merekapun satu. Setiap kali rezim melupakan satu masa dari fitnah itu,masyarakat pun lupa terhadap api perpecahan itu. Akan tetapi rezim tidak bisa bersabar untuk tidak memicu api fitnah.

Pemicuan api perpecahan kedaerahan yang busuk dan rendah adalah perkara yang diharamkan oleh Islam. Setiap Muslim yang menyalakan api perpecahan yang busuk dan rendah itu, ia berdosa besar dihadapan Allah. Imam Bukhari meriwayatkan dari Jabir bin Abdullah ra., ia berkata:

‹‹كنا في غزاة، فَكَسَعَ رجل من المهاجرين رجلا من الأنصار، فقال الأنصاريُّ يا لَلأَنصار، وقال المهاجريُّ يا لَلمُهاجرين، فسمع ذلك رسول الله صلى الله عليه وسلم فقال: (ما بال دعوى الجاهلية!). قالوا يا رسول الله: كَسَعَ رجل من المهاجرين رجلا من الأنصار، فقال: (دَعُوهَا فإِنَّها مُنتِنَةٌ)…..››

Kami sedang dalam satu peperangan. Lalu seorang laki-laki dari Muhajirin melukai kaki seorang laki-laki dari Anshar. Maka orang ANshar itu berkata: “wahai orang Anshar”. Orang Muhajirin berkata: “wahai orang Muhajirin”. Hal itu didengar oleh Rasulullah saw lalu beliau bersabda: “kenapa terdengar seruan-seruan jahiliyah itu!” Mereka berkata: “seorang laki-laki dari Muhajirin melukai seorang laki-laki dari Anshar”. Maka Nabi saw bersabda: “tinggalkan seruan-seruan itu sesungguhnya itu berbau busuk” …

Sesungguhnya kaum Muslim tidak akan bangkit kecuali jika mereka mengambil Islam sebagai manhaj hidup yang sempurna. Hal itu dengan berjuang untuk melanjutkan kembali kehidupan Islam melalui tegaknya Daulah Islamiyah, Daulah Khilafah Rasyidah, dalam kapastias mereka sebagai Muslim. Allah SWT berfirman:

)إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَة(

Sesungguhnya orang-orang mu’min adalah bersaudara (QS al-Hujurât [49]: 10)

Bukan dalam kapasitas mereka yang bersifat patriotik kedaerahan atau kesukuan.

)وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُم فِي الأَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ(

Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang yang sebelum mereka berkuasa (QS an-Nûr [24]:55)

12 Agustus 2009 / 21 Sya’ban 1430 H

Hizbut Tahrir

Wilayah Yordania

3 comments

  1. sesungguhnya kekuasaan itu ada pada umat,revolusi adalah merubah pemahaman,pemikiran dan tolak ukur yg tidak islami menjadi yg islami,serta mencerabut ketsiqohan umat pada penguasa yg tidak berpihak pada kemaslahatan din dan umat

  2. Allohu Akbar
    Semoga Alloh meridhoi perjuangan qt

  3. Rasman Mekuo

    Dalam Momentum Ramadhan ini, umat Islam harus bersatu, terjadinya pemelorosotan terhadap Islam saat ini adalah, Kita umat Islam tidak bersatu, bukan saja di Indonesia tetapi diseluruh dunia.

    Bangsa Palestina yang terus dijajah dan ditindas oleh kaum Zionis, mereka terus berjuang untuk mendapatkan hak2 mereka.

    Kenapa sih umat Islam tidak mau bersatu, dalam hal ini bangsa-bangsa Arab mereka terus menyebar perpecahan diantara mereka.

    Percuma kita di Indonesia berjuang…. Percuma kita menyuarakkan agar bangsa Palestina merdeka, kalau bangsa arab sendiri tidak mau mendukung secara penuh.

    Oleh karena itu tidak ada kata lain, kita UMAT ISLAM HARUS BERSATU. BERSATU… BERSATU…… ALLAH AKBAR 3x.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*