Ma’al Hadits Tsarif: Beribadah di Malam Lailatul Qadar

Terdapat dalam kitab Fathul Bari karya Imam Ibnu Hajar keterangan dengan sedikit penyesuaian penjelasan menganai “sabda Rasulullah SAW ‘min danbihi (dari dosanya)’. Kata ‘danb[un]’ (dosa) adalah nama jenis (ismul jinsi) yang dimudlafkan, sehingga pengertiannya umum yang meliputi semua jenis dosa. Namun, menurut jumhur pengertiannya sudah dibatasi (makhshush).

Al-Karmani berkata: “Kata ‘min’ (dari) berhubungan erat dengan sabda Rasulullah ’ghufira’ (diampuni), yakni ia telah diampuni dari dosa-dosanya yang telah lalu (ghufira min danbihi ma taqaddama)”.

Sungguh, bulan Ramadlan adalah bulan yang melatih ketekunan dalam beramal, membuka lebar-lebar jalan kebaikan, dan menghidupkan hati. Yaitu, hati yang telah dibuat capek dan lelah oleh berbagai dinamika kehidupan dunia. Untuk itu, terangilah hati kalian dengan Al-Qur’an. Semoga dengannya hati akan kembali hidup di bulah turunnya Al-Qur’an ini.

Benar, bahwa bulan Ramadlan adalah bulan yang di dalamnya Al-Qur’an diturunkan. Untuk itu, wahai kaum Muslim, jadikanlah Al-Qur’an, kitab suci kalian ini sebagai lampu yang akan menerangi pintu kalian, dan juga pintu umat kalian—umat terbaik yang dikeluarkan untuk manusia. Biarkan Ramadlan menyanyikan kembali kebenaran, sebagaimana pertama kali, ia menyanyikannya.

Jadikanlah Ramadlan seperti dahulu kala sebagai bulan penaklukkan dan kemenangan; dan janganlah kalian menjadikan bulan Ramadlan sebagai bulan condong pada kezaliman dan tunduk pada kebathilan; dan jangan pula Ramadlan ini kalian jadikan sebagai bulan perpecahan. Asahlah tekad kalian; pertinggilah cita-cita kalian; angkatlah tinggi-tinggi bendera agama kalian; dan jadikanlah Ramadlan ini saksi akan semangat ibadah shalat (tarawih/tahajjud) kalian, puasa kalian, kesabaran kalian, aktivitas kalian, pembelaan kalian atas agama kalian, kuatnya iman kalian, dan ikatan kebersamaan kalian.

Wahai orang yang telah ridha Allah sebagai Tuhannya, Islam sebagai agamanya, dan menyakini Muhammad SAW sebagai Nabi dan Rasul. Ini adalah bulan Ramadlan, maka terima dan sambutlah bulan Ramadlan ini dengan penuh pengorbanan, isilah bulan Ramadlan ini dengan banyak melakukan ketaatan, dan bekerjalah dengan penuh semangat, karena janji Allah pasti akan datang.

Untuk itu, bulatkan tekad dan pelihara semangat kalian; percepatlah langkah kalian dan bersegeralah melakukan amal-amal kebajikan, serta tetaplah kalian di jalan kesuksesan dan keselamatan. Sesungguhnya, kemenangan itu tidak lain adalah kesabaran yang sesaat. Berhati-hatilah kalian terhadap jerat-jerat syetan, dan tipu daya para kaki-tangan (antek)nya. Mereka tak henti-hentinya membuat berbagai fitnah seperti potongan malam yang gelap gulita. Karena itu, tetaplah kalian di bulan Ramadlan ini dengan banyak melakukan amal kebajikan.

Demikian itulah wasiat Nabi kita yang mulia. Maka, bersegeralah kalian berlomba dalam melakukan berbagai amal kebaikkan, dan menjauhi semua kemungkaran.

Kami memohon kepada Allah, semoga Allah meneguhkan tekad kami, dan menjadikan Al-Qur’an yang agung ini sebagai penghibur hati kami, penerang dada kami, dan penghapus duka dan kesedihan kami.

Ya Allah, teguhkanlah mereka yang beraktivitas dengan ikhlas, serta menagkanlah Islam dan kaum Muslim dengan berdirinya negara Khilafah yang akan menegakkan hukum-hukum agama (Islam).

Jika Allah menolong kalian, maka tidak ada orang yang dapat mengalahkan kalian; sebaliknya jika Allah membiarkan kalian (tidak memberi pertolongan), maka siapakah gerangan yang dapat menolong kalian (selain) Allah sesudah itu? Karena itu hendaklah kepada Allah saja orang-orang mukmin bertawakkal.” (TQS. Ali Imran [3]: 160)

Sumber: Hizb ut-Tahrir.info

14 Ramadlan 1430 H/04 September 2009 M.

One comment

  1. Ayo tingkatkan ibadah di hari 10 terakhir bulan ramadhan.
    Allahu akbar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*