Berbagai pernyataan (Islamofobia) setiap hari selalu mewarnai media massa Eropa dan Amerika Serikat. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk mengacau pikiran yang membuat masyarakat di Barat merasa khawatir dan takut atas fenomena semakin berkembangnya Islam dan bertambahnya kaum Muslim di negara-negara Eropa.
Untuk itu, para penulis dan intelektual Eropa, akhir-akhir ini mereka begitu sibuk dalam melakukan kampanye (Islamofobia) untuk menciptakan ketakutan di dalam hati masyarakat Barat terhadap ancaman akan semakin meningkatnya populasi kaum Muslim di negara-negara Eropa.
Dan yang terbaru dalam hal ini, di Barat, adalah apa yang ditulis dan dipublikasikan oleh seorang peneliti, Jorgen Nielsen. Ia seorang Profesor Studi Islam di Center for Christian-Muslim Relations di Wina, Austria, dalam sebuah artikel yang ia tulis di surat kabar London “The Independent”. Ia memulai dengan pernyataan (yang memperlihatkan fenomena Islamofobia) di Eropa, di mana dalam artikelnya ia memperingatkan akan terbitnya fajar Islam di Eropa. Ia berkata: “Perancis akan berubah menjadi Republik Islam setelah 39 tahun; setengah penduduk Belanda akan menjadi Muslim setelah 15 tahun; dan Jerman akan menjadi negara Islam pada tahun 2050 M.”
Nielsen meminta untuk menghentikan fenomena pertumbuhan umat Islam di benua Eropa. Sang penulis itu mengatakan bahwa “50% dari bayi yang baru lahir di Belanda adalah keturunan kaum Muslim. Di Rusia terdapat 23 juta kaum Muslim. Jadi, rata-rata ada satu orang Muslim dari setiap lima orang Rusia. Bahkan diramalkan bahwa 45% tentara Rusia adalah kaum Muslim dalam beberapa tahun ke depan.”
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Kantor Statistik Federal Jerman mengatakan: “Penurunan populasi warga Jerman tidak dapat lagi dihentikan. Jerman akan menjadi sebuah negara Islam sebelum tahun 2050 M. Saat ini saja sudah terdapat 52 juta kaum Muslim di Eropa. Bahkan pemerintah Jerman meramalkan bahwa dalam sepuluh tahun ke depan jumlahnya akan bertambah dua kali lipat menjadi 104 juta kaum Muslim.” Laporan itu juga mengatakan bahwa di Kanada rata-rata tingkat kesuburan hanya 1,6. Sehingga dituntut agar tingkat kesuburannya dinaikkan hingga 2,11 untuk melestarikan budaya Barat.
Laporan itu mengatakan bahwa Islam telah menjadi agama yang perkembangnnya paling pesat. Dan dikatakan bahwa tingkat kesuburan di Amerika Serikat saat ini adalah 1,6. Di Amerika hanya ada 100 ribu kaum Muslim saja pada tahun 1970 M, sementara pada tahun 2008 M jumlahnya sudah mencapai lebih dari 9 juta kaum Muslim.
Sungguh fenomena Islamofobia telah menjadi sebuah ketakutan baru di Barat. Hal itu tampak dari semakin banyaknya dokumentasi yang dipublikasikan melalui video, buku-buku, dan artikel demografis, serta berbagai simposium, bahwa sejauh ini tingkat kelahiran tertinggi ada di kalangan kaum Muslim. Sehingga orang-orang Eropa dari kelompok kanan menilainya sama dengan “bom waktu” yang di waktu tertentu akan mengancam identitas Eropa. (hizb ut-tahrir.info, 15/9/2009)
Dunia pasti berubah sesuai sunnatullah……