Ahli politik Kadyr Malikov telah menarik perhatiannya pada peningkatan tajam baru-baru ini, jumlah tahanan Kyrgyz yang mendukung gerakan partai Islam Hizbut Tahrir, sebuah gerakan Islam yang dianggap bahaya di beberapa negara republik Asia Tengah, Rusia dan beberapa negara-negara Arab. Malikov, ilmuwan politik bergelar PhD dalam studi Islam di University of Madrid mengatakan kepada wartawan bahwa peran Islam sebagai kekuatan pemersatu tumbuh di Kygyzstan, dan bahwa pengaruhnya dalam politik juga akan meningkat.
Adapun kegiatan yang dianggap organisasi ekstrimis, Malikov, yang juga Direktur Pusat Agama, Hukum dan Politik, sebuah fasilitas analisis dan penelitian independen, mengatakan bahwa mereka memiliki “penyelamata dari krisis” dan “berpindah ke tingkat baru”. Dalam pandangannya, Hizbut Tahrir telah mengubah strategi sebagai respon terhadap kondisi lokal.
Hizbut Tahrir, merupakan partai politik Islam yang bertujuan untuk melanjutkan kehidupan Islam melalui metode penegakkan Khilafah. Di beberapa negara Asia Tengah, seruan penegakkan kembali Khilafah mendapatkan sambutan luar biasa. Sehingga memaksa para penguasa korup untuk melakukan tindakan apa pun untuk menghentikan perjuangan penegakkan Islam tersebut.
“Partai telah meningkatkan kerjanya melalui tahanan. Menurut informasi dari berbagai sumber, jumlah para pendukungnya di penjara-penjara yang dikelola oleh Departemen Koreksi Penal Utama Kementrian Kehakimam telah meningkat tajam,” kata Malikov.
“Napi yang bergabung dengan sel-sel partai ini telah hampir semuanya [Hizbut Tahrir] membutuhkan pelatihan ideologis.”
Dia yakin situasi ini “bahaya utama… adalah kenyataan bahwa narapidana di koloni hukuman hanya mempunyai alternatif informasi tentang Islam. Ada kemungkinan bahwa banyak yang telah menjadi anggota partai di tahanan bisa menjadi militan setelah meninggalkan penjara sebagai hasil dari pelatihan ideologis mereka dan kepatuhan mereka pada ide-ide Hizbut Tahrir.”
Dia menunjukkan bahwa “negara tidak memiliki dana atau kemampuan untuk memisahkan orang-orang yang dihukum karena ekstrimisme dari sisa populasi penjara,” katanya.
Dr. Malikov juga memperingatkan bahwa ekstrimisme agama “sedang ditanamkan oleh para anggota Hizbut Tahrir di badan pemerintah, termasuk badan-badan keamanan.”
Seperti telah diberitakan sebelumnya, banyaknya para pengemban dakwah dari Hizbut Tahrir yang ditahan, menjadikan sel-sel tahanan menjadi ladang dakwah bagi gerakan yang lahir di Baitul Maqdis, 1953 silam ini [baca: Penjara-Penjara di Kyrgyzstan Menjadi Sel-sel Baru Pembinaan Hizbut Tahrir dan Khilafah].
Subhanallah, demikianlah, semua ini mengingatkan sabda Rasulullah Saw. yang diriwayatkan oleh Ahmad, “Akan senantiasa ada sekelompok orang dari umatku yang selalu menegakkan kebenaran dan mampu mengalahkan musuh-musuh mereka. Tidak memadaratkan mereka orang-orang yang menentang mereka, kecuali sekadar kesulitan hidup yang akan menimpa mereka, sampai datang kepada mereka keputusan Allah (Hari Kiamat), sementara mereka tetap dalam keadaan demikian.” [z/mh/ca/syabab.com]
Subhanallah, smg Allah SWT memberikan kekuatan kepada mereka dan teladan bagi kita untuk tetap berjuang. Allahu Akbar
tak ada ruang kosong bagi perjuangan syariah dan khilafah
bagaikan buah simalakama, pemerintah thoghut mengalami dilema
Ya Allah Ya Rahman Ya Rahim…berikanlah kesabaran dan kekuatan kepada saudara-saudaraku para pejuang khilafah….
Allohu Akbar…Allohu Akbar..Allohu Akbar..