JAKARTA–Di antara sejumlah daerah di Indonesia, Tasikmalaya menjadi salah satu daerah yang memasukkan ekonomi syariah sebagai mata pelajaran muatan lokal di tingkat SMP dan Madrasah Tsanawiyah sejak tiga tahun lalu. Langkah tersebut pun akan diikuti oleh daerah lainnya di Jawa Barat (Jabar).
Sekretaris Jenderal Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI), Agustianto, mengatakan lima wilayah yang memiliki wacana untuk menerapkan kurikulum ekonomi syariah di tingkat SMP dan SMA, yaitu kabupaten dan kota Cirebon, Kuningan, Indramayu, dan Majalengka. Hal tersebut terungkap saat terselenggara lokakarya kurikulum ekonomi syariah beberapa waktu lalu.
Dalam menyusun kurikulum Ikatan Ahli Ekonomi Islam dan Masyarakat Ekonomi Syariah pun turut membantu. “Setelah lebaran ini akan ada workshop lagi dengan para praktisi pendidikan di sana, baik kepala sekolah maupun guru ekonomi. Serta diikuti juga oleh dinas pendidikan terkait,” kata Agustianto, Kamis (24/9).
Agustianto menambahkan, para praktisi pendidikan di wilayah tersebut melihat sejumlah bank syariah juga banyak bermunculan membuka kantor cabang di daerah, karenanya sumber daya insani syariah berkualitas juga dibutuhkan di daerah-daerah. Salah satu cara adalah dengan menyediakan kurikulum ekonomi syariah di sekolah-sekolah sehingga pemahaman akan ekonomi syariah dapat ditanamkan sejak dini.
Agustianto mengatakan selama ini penyiapan SDM syariah lebih banyak difokuskan di tingkat perguruan tinggi, padahal permintaan mengenai pendidikan di jenjang SMP dan SMA juga banyak. “IAEI akan mendekati Departemen Pendidikan Nasional supaya ekonomi syariah nantinya dapat dimasukkan dalam kurikulum pendidikan seluruh SMP dan SMA,” ujar Agustianto.
Dalam kurikulum pendidikan ekonomi syariah tingkat SMP dan SMA, jelas Agustianto, hal-hal yang dibahas seperti keuangan makro dan mikro, konsumsi, akad, fatwa, dan sejarah seputar ekonomi syariah.
Selain di SMP dan SMA, tambah Agustianto, daerah Cirebon juga tertarik mengembangkan ekonomi syariah ke SMK, terutama tentang perbankan syariah. Ia menambahkan, setidaknya ada tujuh bank syariah yang mempunyai kantor cabang di Cirebon, sehingga fokus akan ditujukan pada perbankan syariah.
Sebelumnya Depdiknas telah menyetujui Universitas Gajah Mada dan Universitas Indonesia untuk membuka program studi ekonomi Islam. Depdiknas pun memberi kepercayaan pada IAEI untuk memberikan rekomendasi bagi perguruan tinggi yang ingin membuka program studi ekonomi Islam. (Republika online, 24/9/2009)
memang syariah adalah solusi tuntas
syariah = solusi 100% tanpa cacat……………
Asw,berita gembira. D salah satu SMA swasta pondok pesantren tenggarong,kukar, kaltim saat ini,jg sdh ada kurikulum ekonomi islam dlm mt pelajaranx. Kendalax hy satu,tenaga pengajar tdk memadai n silabus pengantar jg materix tdk tersedia. Shg materi yg d sampaikan hy bersifat pengetahuan agama.. Smg bisa d jadikan masukan,n d harapkan pemberitahuan secepatx sblm sklh menutup mata pljrn ini krn d anggap termasuk pelajaran agama..
syariah? Tanpa bukti = bukan solusi