Mantan Pemimpin Jerman Kecam Tugas di Afghanistan

BERLIN–Mantan kanselir berpengaruh Helmut Schmidt mengecam “sasaran terkabur” Jerman di Afghanistan pada Rabu, beberapa hari sebelum pemilihan umum, dengan hampir semua partai utama mendukung kelangsungan perang itu.

Schmidt (90 tahun), seorang di antara negarawan terkemuka Jerman, mengatakan di suratkabar “Die Zeit” terbitan Kamis bahwa selama sembilan tahun dalam perang itu, Barat terancam gagal, meskipun ada modal sangat besar dalam uang dan tentara.

“Dengan gerakan itu hingga kini, yang berlangsung hampir sedasawarsa, sasaran terkabur tidak dapat dicapai,” kata Schmidt.

Schmidt, anggota Demokrat Sosial, yang memimpin Jerman Barat sejak 1974 hingga 1982, menyatakan tujuan asli menumpas kelompok keras Alqaida gagal secara menyedihkan.

“Kendati benar bahwa Alqaida tidak lagi terlihat di Afghanistan, ia tampak di tetangga di Pakistan barat. Seseorang dapat melihat sebelumnya bahwa tujuan itu tak dapat dicapai dengan s! arana buangan kita,” katanya.

“Untuk menenangkan Afghanistan, “rupanya 200.000 tentara pun tidak cukup”, tambahnya.

Schmidt menyatakan selalu melihat penempatan tentara Jerman –sekarang sekitar 4.200 orang– dengan ragu, tapi menyatakan tidak mempunyai kepentingan dalam merusak semangat tentara di lapangan.

Namun, politisi Jerman melakukan perbantahan jauh lebih penting mengenai Afganistan saat negara itu akan melaksanakan pemilihan umum pada Minggu, katanya.

“Rentang masalah seharusnya sudah lama diperbantahkan dengan seksama di parlemen dan lalu mencapai puncak dalam kampanye pemilihan umum. Itu tak bisa digantikan dengan teriakan dari satu hari ke hari berikut,” katanya.

Semua partai utama Jerman dengan kekecualian kiri jauh Die Linke mendukung kelanjutan tugas tak disukai di Afganistan, yang sudah merenggut 35 nyawa tentara Jerman sejak 2001. Tapi, seruan bagi jadwal penarikan semakin keras selama kampanye pemiliha! n umum tersebut. (Republika online, 24/9/2009)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*