Amerika mengajukan beberapa konsesi kepada Rusia demi mencapai keberhasilannya dalam menghadapi Taliban di Afghanistan. Di antara konsesi ini yang terakhir adalah pembatalan pembangunan pelindung rudal di Polandia dan Republik Ceko, dengan konpensasi bahwa Amerika dibolehkan menggunakan wilayah udara Rusia dalam perang melawan Afghanistan.
Koran Inggris (Daily Telegraph) mengatakan bahwa Presiden Amerika, Barack Obama berniat untuk bekerjasama dengan Rusia dalam melawan kelompok Islam. Tampaknya termasuk dalam kerangka kerja ini, adalah pembatalan oleh pemerintah Obama tentang apa yang dulu direncanakan oleh mantan presiden AS, George W Bush, yaitu pembangunan pelindung rudal, yang kemudian menjadi rencana jangka panjang di Polandia dan Republik Ceko.
Koran itu mengatakan: “Sesungguhnya menghadapi kelompok Islam adalah point pertemuan yang potensial antara Amerika Serikat dan Rusia, yang detailnya akan dicapai pada pertemuan antara Obama dan Presiden Rusia, Dmitry Medvedev di New York yang dijadwalkan berlangsung minggu depan.”
Obama telah membuka jalan bagi koordinasi antara kedua negara tersebut selama kunjungannya ke Moskow, di mana ia telah menandatangani perjanjian dengan Presiden Rusia, Medvedev yang isinya membolehkan Amerika menggunakan wilayah udara Rusia dalam perang melawan Afghanistan, sehingga dengan ini memungkinkan Amerika Serikat menggunakan wilayah Rusia untuk mengirim pasukan, senjata, amunisi, suku cadang, mekanisme, dan kendaraan lapis baja melalui 4.500 penerbangan per tahun tanpa membayar biaya pengiriman, dan tanpa transit di wilayah Rusia.
Rusia sebelumnya membolehkan perlengkapan Amerika non militer melintas menuju pasukan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) melalui wilayahnya sesuai dengan kesepakatan yang dibuat oleh kedua pihak pada bulan April tahun 2008.
Gedung Putih mengungkapkan dalam konteks ini sebelumnya bahwa “pembukaan lebih lanjut wilayah udara Rusia akan berpeluang ke arah dukungan kekuatan secara riil yang akan diberikan oleh Moskow kepada Washington terkait persoalan Afghanistan.” Ia menjelaskan bahwa “Rusia adalah anggota penting terkait koalisi internasional yang mendukung perang di Afghanistan.”
Sementara Rusia melihat bahwa kehadiran Amerika di Afghanistan menguntungkannya dalam menghilangkan ancaman kelompok Islam dari perbatasannya. Dalam hal ini, pemimpin resaksi majalah (Rusia in Global Affairs), Viodorlukianov berkata: “Sesungguhnya keberadaan pasukan Amerika di Afghanistan akan menjauhkan ancaman dari perbatasan kita,” yang dimaksud adalah kelompok mujahidin dan Islam. (al-aqsa.org, 27/9/2009)