Orasi Peradaban Islam di UGM
HTI Press. Generasi muda yang dapat menikmati jenjang pendidikan tinggi adalah calon pemimpin yang meneruskan estafet peradaban pada lima belas hingga dua puluh tahun mendatang. Para generasi muda sendiri juga harus menyadari hal ini. Di tangan merekalah tongkat estafet akan dilimpahkan. Di bahu merekalah dibebankan tugas-tugas untuk meneruskan peradaban manusia. Dengan penyadaran ini diharapkan generasi muda menyiapkan diri sejak dini untuk menjadi generasi penerus yang akan memimpin masa depan.
UGM adalah salah satu universitas yang menjadi andalan untuk mencetak generasi2 pemimpin. Namun pergaulan di UGM semakin hari tampaknya semakin memprihatinkan. Budaya hedonis dan permisif yang menyamar sebagai budaya pop telah merasuk ke seluruh kalangan generasi muda tak terkecuali generasi muda di UGM. Nilai-nilai Islam pun semakin jauh dari generasi muda sekarang. Akibat tidak diterapkannya lagi aturan Islam, dan dipaksakannya sekulerisme di negeri-negeri Islam termasuk Indonesia. Padahal hanya dengan Islam-lah umat manusia bisa mulia dan mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.
Berangkat dari kondisi di atas, Muslimah HTI kampus UGM telah mengadakan konferensi yang membahas tentang pentingnya generasi muda Islam menyiapkan diri sebagai pemimpin yang terbebas dari pergaulan bebas bertajuk ORASI PERADABAN ISLAM, dengan tema “Siapkan Diri Menjadi Pemimpin Bangsa” (Telaah Kritis Pergaulan Bebas Generasi Muda). Pada hari ahad, 5 September 2009. Pukul 08.00 – 12.00 wib bertempat di halaman Utama Masjid Kampus UGM Yogyakarta.
Kegiatan tersebut terselenggara dalam bentuk konferensi Peradaban Islam yang diikuti oleh para muslimah dari berbagai elemen Islam di UGM khususnya seperti HMI MPO, IMM (Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah), JS (Jama’ah Salahuddin – LDK UGM), KAMMI, KOMMIT (Komunitas Mahasiswa Muslim untuk Indonesia Sehat) dan Muslimah HTI sekaligus bertindak sebagai orator dalam kegiatan tersebut.
· Diptya Cinantya (KAMMI)
“Budaya Hedonis, Gambaran Generasi Muda Saat Ini”
· Hafidzah Kurniasih (KOMMIT)
“KRR-ICPD Dan Penghancuran Generasi”
· Aricena Pramitasari (JS)
“Muslimah Membangun Peradaban”
· Asih Minanti Rahayu (IMM)
“Peran Generasi Muda Dalam Membangun Peradaban Islam”
· Mayang Sari (MHTI)
“Islam Selamatkan Remaja Dari Pergaulan Bebas Dan Lahirkan Generasi Tangguh Pemimpin Peradaban”
Dan partisipasi dari para peserta. Yang diakhiri dengan Deklarasi Intelektual Muslimah Indonesia melawan Pergaulan Bebas, yang berbunyi :
Kami Intelektual Muslimah Indonesia sebagai generasi penerus menyatakan :
1. 1. Kami menyadari sepenuhnya bahwa generasi muda merupakan gnerasi penerus peradaban
2. 2. Kami menyadar bahwa generasi muda harus mempersiapkan diri sejak dini untuk menjadi pemimpin peradaban di masa mendatang.
3. 3. Kami sangat prihatin dengan kondisi sebagian besar generasi muda Indonesia yang terjerumus dalam budaya pop yang permisif dan hedonis bahkan mengarah pada seks bebas.
4. 4. Kami prihatin dengan kondisi media-media di Indonesia yang menyebarkan produk-produk yang tidak konstruktif bagi pendidikan moral bangsa serta memberikan stimulus-stimulus bagi pergaulan bebas.
5. 5. Kami menyeru kepada segenap generasi muda untuk meningggalkan budaya pop yang permisif dan hedonis untuk kembali kepada budaya Islam yang mulia.
6. 6. Upaya mempersiapkan diri sebagai pemimpin peradaban harus dilakukan bersama-sama dengan upaya untuk menghindari pergaulan bebas yang permisif dan hedonis.
7. 7. Kami menyayangkan program emerintah (Kesehatan Reproduksi Remaja yang didasari pada kesepakatan Internasional Conference Population and Development) malah menyuburkan pergaulan bebas diantara para remaja. Oleh karena itu, kami menyeru agar program tersebut dihentikan.
8. 8. Terakhir kami juga menyeru kepada seluruh umat Islam di Indonesia untuk kembali kepada Syariat Islam dalam rangka menyiapkan generasi muda penerus peradaban dan menghindarkan generasi muda dari pergaulan bebas.
9. 9. Hanya dengan penerapan Islam yang kaffah setiap ermasalahan di negeri ini dapat diatasi termasuk permasalahan pergaulan bebas generasi muda, karena rusaknya generasi muda bukan hanya diakibatkan oleh rusaknya system social, namun juga karena rusaknya system pendidikan, ekonomi, keluarga dan lain-lain.
Semangat…………
keren! bisa jadi inspirasi bagi teman2 di kampus lain untuk mengikuti jejak kampus Jogja untuk semakin menggaungkan tegaknya peradaban Islam yang mulia kembali….
Subhanallah, senang rasanya melihat para muslimah ini, slamat berjuang!
takbirrr….!!!!
Allahu Akbar!!!!….
semoga khilafah cepat berdiri.. Amin….!
Bravo!!!