Illinois (USA). Administrasi penjara di Illinois mengungkapkan bahwa terdapat lebih dari tiga ribu orang Muslim di penjara-penjara negara bagian. Hal ini menggambarkan bahwa tahanan Muslim merupakan jumlah terbesar jika diklasifikasikan berdasarkan afiliasi keagamaannya. Bahkan administrasi penjara mengatakan bahwa angkanya dipastikan akan terus bertambah, melihat dari meningkatnya jumlah narapidana yang beralih agama menjadi pemeluk agama Islam.
Janiuari Smith, juru bicara administrasi penjara mengatakan bahwa statistik terbaru dari catatan tahanan menunjukkan bahwa umat Islam paling banyak di semua penjara negara bagian, sementara tidak ditetapkan jumlah total tahanan atau jumlah pengikut agama-agama yang lain.
Para pejabat AS percaya bahwa jumlah tahanan muslim yang sebenarnya jauh lebih besar dari angka yang dikemukakan oleh catatan resmi. Hal itu disebabkan oleh “meningkatnya jumlah orang yang memeluk agama Islam di penjara,” demikian menurut surat kabar Amerika “The Stat Register Jurnal” pada edisi Selasa 29/9/2009 .
Administrasi penjara tidak menyimpan statistik mengenai jumlah narapidana yang menganut agama lain yang masuk penjara, tetapi Smith menunjukkan bahwa administrator penjara mengambil tindakan untuk memastikan kebenaran dari orang yang ingin mengganti ke agama lain. ia berkata: “Ketika administrasi diberitahu bahwa seseorang ingin memeluk agama baru, maka ia harus menemui atase agama di penjara yang menentukan kebenaran dari orang ini.”
Ada sejumlah besar narapidana yang memeluk Islam setelah mereka bergaul dengan kaum Muslim yang banyak mengerti tentang Islam.
Misi Islam
Pada gilirannya, Imam Abdul Haq, yang menjabat sebagai atase agama untuk penjara di beberapa kota di Barat mengatakan: “Banyak narapidana yang memeluk Islam selama mereka dalam masa penahanan.”
Abdul Haq—yang sebelum memeluk Islam ia adalah seorang Kristen—menambahkan bahwa meskipun semua administrasi penjara tidak membolehkan simbol-simbol keagamaan apapun melakukan kegiatan dakwah atau misionaris di penjara, namun banyak tahanan non-Muslim yang beralih memeluk Islam dari sekadar komunikasi dengan teman-teman mereka yang Muslim.
Dia juga menambahkan: “Adalah penting bahwa kami sebagai kaum Muslim memusatkan perhatian kami pada misi Islam yang mendorong agar berhias dengan akhlak terpuji, membangun tanggung jawab sebagai manusia, dan kami menyatakan dengan jelas bahwa kami menentang terorisme dalam segala bentuknya.”
Ada kesepakatan umum bahwa rata-rata tahanan muslim jika dibandingkan dengan jumlah total mereka, maka jumlahnya jauh melebihi rata-rata jumlah tahanan penganut agama lain. Menurut statistik administrasi penjara Amerika bahwa rata-rata tahanan Muslim di penjara federal sampai 6%, meskipun jumlah kaum Muslim di Amerika Serikat tidak melebihi 2,5% dari total populasi. Sehingga, rata-rata ini membuktikan bahwa penganut Islam meningkat di dalam penjara.
Hal ini tidak hanya di penjara Amerika saja. Di mana intelijen Prancis memperingatkan sebelumnya tentang berlangsungnya penyebaran Islam di penjara Perancis. Sedangkan di Inggris telah meningkat dua kali lipat jumlah tahanan muslim selama beberapa dekade terakhir. Fakta inilah yang membuat agama Islam sebagai agama kedua dalam hal peringkat kecepatan penyebarannya di antara para tahanan.
Adapun di Australia, maka pihak berwenang menyatakan bahwa sejumlah tahanan di penjara-penjara Australia memeluk agama Islam. Pihak berwenang mengungkapkan kekhawatirannya melalui apa yang disebut dengan “penerimaan mereka terhadap seruan-seruan ekstremis Islam”. (mediaumat.com, 1/10/2009)
ALLAHU AKBAR ! MAHA BENAR ALLAH DG SELURUH FIRMANNYA
subhanallah. ternyata islam menyebar tak kenal tempat & waktu. saatnya kita merapatkan barisan utk melanjutkan kehidupan islam
…..dan kemudian Islampun akan menyebar lebih cepat lagi diluar jeruji penjara AS.
Islam agama yang sesuai fitrah manusia
tertegun bahagia. SUbhanallah