HTI: Ormas Islam Wajib Bantu Recovery Mental

JAKARTA–Selain memberikan bantuan secara fisik seperti makanan, pakaian, obat-obatan dan lainnya, para korban bencana alam khususnya gempa di Sumatera Barat sangat membutuhkan recovery secara psikologis atau mental. ”Sejauh ini partisipasi sebagai sesama umat, baik secara pribadi maupun kalangan ormas Islam, partisipasi untuk saling membantu dan menolong korban bencana alam, sangat bagus,” tandas Ismail Yusanto, juru bicara Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) kepada Republika di Jakarta, Rabu (7/10).

”Sangat penting juga dilakukan adalah membantu para korban bencana ini untuk memulihkan psikologis mereka. Tentunya orang yang tengah menghadapi bencana, akan lbih sulit kondisinya jika mereka mengalami shock bahkan hingga keputus-asaan. Ini yang harus dijaga. Perlu ada bimbingan misalnya bagaimana mereka seharusnya memandang musibah atau bencana, bagaimana agar mereka tetap mendapatkan ketetapan iman dan bersabar serta tabah menerima cobaan,” tambahnya.

Menurut Yusanto, ini merupakan tugas semua pihak. Baik pemerintah, individu sebagai sesama umat serta ormas Islam. ”Kami sendiri sudah bergerak melakukan pembinaan recovery mental ini dari anggota HTI yang berada di Padang, Pariaman, Bukittinggi, Payakumbuh. Mereka juga dibantu anggota HTI dari Medan, Pekanbaru dan sekitarnya,” papar Yusanto.

Pemerintah harus Memiliki SOP yang Handal

Pada kesempatan itu Yusanto mengungkapkan bahwa HTI berharap pemerintah memiliki SOP yang handal dalam menghadapi bencana. ”Sehingga kita seharusnya tidak lagi mendengar adanya berita-berita pembagian bantuan tak merata, ada wilayah yang belum terjamah bantuan sama sekali dan sebagainya,” tandas Yusanto.

Dikatakannya, Indonesia merupakan negara yang rawan bencana dan memang terbukti sejumlah bencana alam khususnya gempa bumi terjadi beberapa kali belakangan ini. ”Tentunya pemerintah bisa belajar dari pengalaman yang sudah-sudah,” ucapnya. (Republika online, 7/10/2009)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*