Wahai kaum Muslim! Sesungguhnya diantara bencana-bencana terbesar yang menimpa kalian adalah, bahwa urusan kalian dikuasai oleh para penguasa buta, bisu dan tuli. Mereka adalah para penguasa yang bodoh dan tidak berpikir. Dan termasuk di antara bencana-bencana terbesar yang lain adalah, bahwa mereka itu telah membentuk dan merekayasa orang-orang yang akan memberikan aplaus sebagai tanda mendukung dan setuju dengan apa yang sedang dan akan mereka lakukan. Sehingga mereka, para penguasa itu, dengan mendapatkan aplaus dari orang-orang fasik tersebut berhasil mempengaruhi sebagian di antara rakyatnya.
Dalam hal ini, seharusnya kaum Muslim belajar dari kisah Fi’aun dan kaumnya, yang diabadikan oleh Allah SWT dalam firman-Nya:
فَاسْتَخَفَّ قَوْمَهُ فَأَطَاعُوهُ إِنَّهُمْ كَانُوا قَوْمًا فَاسِقِينَ . فَلَمَّا ءَاسَفُونَا انْتَقَمْنَا مِنْهُمْ فَأَغْرَقْنَاهُمْ أَجْمَعِينَ . فَجَعَلْنَاهُمْ سَلَفًا وَمَثَلًا لِلْآخِرِينَ
“Maka Fir`aun mempengaruhi kaumnya (dengan perkataan itu) lalu mereka patuh kepadanya. Karena sesungguhnya mereka adalah kaum yang fasik. Maka tatkala mereka membuat Kami murka, Kami menghukum mereka lalu Kami tenggelamkan mereka semuanya (di laut), dan Kami jadikan mereka sebagai pelajaran dan contoh bagi orang-orang yang kemudian.” (TQS. Az-Zukhruf [43] : 54-56)
Wahai kaum Muslim! Sesungguhnya mereka, para penguasa itu sedang mempengaruhi kalian; dan akan mengembalikan kalian ke tempat dan situasi yang penuh dengan bahaya dan bencana. Oleh karena itu, jika kalian tunduk dan patuh kepada mereka, maka kalian layak menjadi bagian dari orang-orang yang disabdakan oleh Rasulullah SAW:
إِنَّهُ سَتَكُونُ بَعْدِي أُمَرَاءُ مَنْ صَدَّقَهُمْ بِكَذِبِهِمْ وَأَعَانَهُمْ عَلَى ظُلْمِهِمْ فَلَيْسَ مِنِّي وَلَسْتُ مِنْهُ وَلَيْسَ بِوَارِدٍ عَلَيَّ الْحَوْضَ وَمَنْ لَمْ يُصَدِّقْهُمْ بِكَذِبِهِمْ وَلَمْ يُعِنْهُمْ عَلَى ظُلْمِهِمْ فَهُوَ مِنِّي وَأَنَا مِنْهُ وَهُوَ وَارِدٌ عَلَيَّ الْحَوْضَ
“Sesungguhnya akan ada sesudahku para pemimpian; siapa saja yang membenarkan kebohongan-kebohongan mereka, dan membantu kezaliman-kezaliman yang mereka lakukan, maka ia bukanlah golonganku, dan aku bukanlah golongannya, sehingga ia tidak akan bertemu dengan aku di telaga surga; sebaliknya siapa saja yang tidak membenarkan kebohongan-kebohongan mereka, dan tidak membantu kezaliman-kezaliman yang mereka lakukan, maka ia golonganku, dan aku golongannya, sehingga ia akan bertemu dengan aku di telaga surga.” (HR. An-Nasa’i dari jalan Ka’ab bin Ujrah).
Sumber: hizb-ut-tahrir.info
Tanggal: 20 Syawal 1430 H/9 Oktober 2009 M