HTI Press(Bandung)— “Saya Rindu Khilafah, Walau Hanya Sedetik”. Papar KH Zainal Abbas ketika menyampaikan taushiyahnya di acara Liqa’ Syawal yang diadakan oleh HTI DPD I Jabar di Bandung. Liqo Syawal kali ini memang agak berbeda, bukan hanya menghadirkan para syabab Hizbut Tahrir, akan tetapi juga ratusan ‘alumnus’ Mu’tamar ‘Ulama Nasional (MUN) yang digelar di Jakarta oleh HTI beberapa waktu silam, kata Ust. Arim Nashim. Setelah pembukaan dan sambutan oleh Ketua DPD I HTI Jabar, Ust. Muhammad Ryan, juga disampaikan taushiyah oleh para tokoh dan ulama, diantaranya KH Adam Anhari dan KH Zainal Abbas.
Yang cukup menarik dan cukup mendapat perhatian hadirin adalah taushiyah dari KH Zainal Abbas. Tokoh yang mencermati gagasan Hizbut Tahrir melalui bulletin alIslam ini, mengatakan sangat merindukan diterapkannya syariah dan khilafah. Bahkan menurutnya, saya sangat merindukan hidup dalam naungan Khilafah walaupun hanya sedetik saja. Kontan saja, pernyataannya tersebut disambut pekik takbir hadirin, Allahu Akbar.
Adapun taushiyah inti disampaikan oleh MR Kurnia dari DPP HTI. Dalam taushiyahnya, Ust. MR Kurnia menyitir QS Al-Furqan ayat 30, yakni:وقال الرسول يا رب إن قومي اتخذوا هذا القرآن مهجورا
Al-Qur’an Surat al-Furqan tersebut menurut Ust. MR Kurnia bahwa di hari kemudian nanti, Rasul Muhammad saw. penerima al-Qur’an itu, akan mengadu kepada Allah. Beliau bersabda; Artinya; “Wahai Tuhanku, sesungguhnya kaumku (umatku) telah menjadikan al-Qur’an ini sesuatu yang tidak diacuhkan” (QS. al-Furqan/25 : 30)
Menurut Ust. MR Kurnia, para mufassir, diantaranya Ibnu Katsir mengatakan bahwa tidak beriman dan tidak membenarkan Al-Qur’an termasuk “mahjuro”. Tidak mentadabburi (menelaah) dan tidak memahaminya adalah termasuk “mahjuro”. Tidak mengamalkannya dan tidak melaksanakan perintah dan menjauhi larangannya adalah termasuk “mahjuro”. Pengaduan itu terhadap kaumnya yang memusuhi Aquran (orang-orang kafir), bagaimana kalau terjadi pada ummatnya sendiri!
Lebih lanjut, Ust. MR Kurnia menegaskan, bahwa saat ini yang harus melanjutkan perjuangan para nabi adalah ‘ulama, karena ‘ulama adalah pewaris para nabi, karena menurut Ust. MR Kurnia para nabi tidak mewarisi harta, dinar ataupun dirham. Olehkarenanya, para ‘ulama lah yang harusnya berjuang di garda terdepan untuk memperjuangkan tegaknya syariah dan khilafah, tegasnya bersemangat. Semoga. (Humas HTI Jabar)
kaum kafir & para antek penguasa semakin jelas menampakan kedzaliman mereka…
namun setelah liqo syawal ini saya yakin nasrullah itu semakin dekat.
Terima kasih wahai para ulama!!! karena telah menjadi garda terdepan dlm dakwah ini.
Pimpin kami wahai para Warasatul Anbiya!!!
InnaAllahu ma’ana waAllahuAkbarrrr!!!!