Muslimah Hizbut Tahrir Inggris : Tantawi Menyuburkan Agenda Anti Islam Barat

HTI-Press. Pada Senin , 5 Oktober, ketika mengunjungi sebuah sekolah perempuan di Kairo, Syeikh Mohamed Sayyed Tantawi, Rektor Universitas Al-Azhar, Mesir, telah memerintahkan seorang pelajar perempuan supaya membuka purdahnya (cadar) . Dia juga memerintahkan agar pemakaian cadar di tempat umum di semua sekolah al Azhar dilarang.

Sikap Tantawi ini telah memberikan lampu hijau kepada negara-negera sekuler Barat seperti Prancis, Belanda, dan Belgia dalam melarang penggunaan cadar di negara Barat. Sehari setelah komentar Tantawi Liga Utara (partai politik sayap kanan dan sekutu PM Italia Silvio Berlusconi ) merencanakan perundang-undangan untuk mengharamkan penggunaan cadar di Italial.

Dr. Nazreen Nawaz, wakil Media Muslimah Hizbut-Tahrir Britain menyatakan : “Sheikh Tantawi bukanlah orang yang asing dalam memukul gendang mengikut irama negara sekular Barat. Antara lain dia mendukung pelarangan kerudung di Perancis, menasehati perempuan-perempuan Muslim untuk membuka kerudung mereka dalam memenuhi kehendak undang-undang sekuler Barat , serta bersalaman dengan Presiden Israel Shimon Peres – seorang jagal yang tangannya berlumuran dengan darah ribuan rakyat Palestina”

“Ketika saat ini negara-negara Barat sedang berusaha menghentikan kebangkitaan Islam di masyarakat mereka dan memaksa kaum muslim untuk menerapkan nilai-nilai Barat melalui undang-undang yang mengharamkan kerudung dan cadar, kata-kata Tantawi menjadi pembenaran agenda mereka. Juga menyuburkan propaganda yang dilakukan oleh Barat untuk menyerang Islam dan pakaian muslimah dan mendorong remaja muslim untuk meninggalkan kerudung mereka ”

“Dia menunjukkan kemarahan terhadap wanita yang bercadar, sebaliknya memberikan fatwa mengizinkan pemerintah sekuler Mesir untuk membolehkan wanita yang berpakaian setengah telanjang di tempat-tempat berlibur di Mesir. Dia menggunakan Islam untuk berhujah bahwa wanita muslimah harus membuka wajahnya, tetapi dia diam seribu bahasa terhadap pemerintah sekuler rezim Husni Mubarak yang zalim yang berupaya menyingkirkan Islam, termasuk membunuh, memanjarakan, dan menyiksa siapapun yang menyerukan pemerintahan Islam”

“Tantawi dan orang yang sejenisnya dengannya adalah orang-orang yang bersedia melayani apabila dibayar, yang menawarkan pelayanan dengan memberikan fatwa sebagai stempel terhadap kebijakan rezim otokorasi yang otorititer dan negara-negara Barat. Orang seperti ini tidak memiliki wibawa di tengah-tengah umat Islam. Pemerintah Barat seharusnya tidak mau diperbodoh dan mempercayai ulama seperti ini akan berpengaruh di tengah masyarakat untuk meninggalkan keyakinan mereka berpegang teguh pada Islam untuk berpaling kepada nilai-nilai sekuler yang korup, cacat dan rendah moral. (FW)

Jejak Kontroversial Sang Syekh

• Mendukung rezim otoriter Mubarak berkerjasama dengan Menteri Wakaf Dr. Hamdi Zaqzuq mendorong para da’i dan imam mesjid untuk mendukung Mubarak yang kejam.

• Tahun 2002 mengluarkan fatwa bunga bank tidak termasuk kategori riba yang diharamkan .Penentuan laba (bunga) bagi investor di awal akad, menurut beliau, tak menyalahi syariat, selama dilakukan atas prinsip ridha. “Sejak saat ini, berurusan dengan bank konvensional atau bank Islam, hukumnya sama saja, tidak ada bedanya. Karena bunga bank itu hukumnya halal, halal dan halal”, ujar Tantawi.

• Aksi bom syahid seorang warga Palestina di tengah kerumunan warga sipil Israel bukanlah kategori bom syahid. Juga aksi pembunuhan pada orang sipil Amerika yang ada di Irak dengan alasan bertentangan dengan HAM.

• Tidak setuju adanya aksi-aksi demonstrasi dukungan Palestina / Irak usai Jumat di Al Azhar, juga tak bersikap atas kasus pelecehan Alquran di penjara Guantanamo.

• Mendukung Perancis yang melarang jilbab di sekolah, pada awal 2004.

• Berjabat tangan dengan presiden Israel Simon Peres

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*