Lebih dari 39.000 tunawisma New York melewati malam mereka di tempat perlindungan. Ini sebuah rekor tinggi sejak kota itu mulai menyimpan catatan 25 tahun lalu, demikian laporan media setempat, Rabu (14/10).
Jumlah tunawisma yang ditampung oleh kota tersebut mencapai angka tertinggi sepanjang waktu, yaitu 39.243, termasuk 16.500 anak kecil, bulan lalu, Koalisi bagi Tunawisma, kelompok nirlaba tertua yang memusatkan perhatian pada tunawisma di Amerika Serikat, melaporkan Selasa.
Angka itu merupakan peningkatan 45 persen sejak Wali Kota New York Michael Bloomberg memangku jabatan delapan tahun lalu, kata kelompok tersebut. Pada 2002, sebanyak 31.000 orang memanfaatkan tempat perlindungan kota, dan jumlah itu terus naik setiap tahun, kata kelompok tersebut.
Dalam menyiarkan jumlah itu, kelompok tersebut menyeru pemerintah AS agar memberi prioritas kepada tunawisma bagi program perumahan federal dan menambah jumlah tempat tidur di tempat perlindungan.
Kelompok pemerhati tunawisma dilaporkan mengatakan kebijakan wali kota harus dikaji ulang, termasuk keputusan untuk memutus bantuan masyarakat buat penghuni tempat perlindungan. Namun, banyak kelompok lagi mengatakan ekonomi yang buruk menjadi penyebab meningkatnya kebutuhan bagi tempat perlindungan, bukan kebijakan wali kota. (Kompas.com, 15/10/2009)
duh Indonesiaku…
masihkah AS jd cerminmu untuk berkaca???
jika selalu wajah buruk yg dipantulkan
mari kami tunjukan cermin yg selalu jujur memantulkan wajah yg indah rupawan…
cermin ISlam dalam bingkai khilafah dan syariah
ini adalah sebagian kecil tanda bahwa Amerika di jurang kehancuran .dan tanda juga bahwa KHILAFAH AKAN SEGERA TEGAK… ALLAHUAKBAR
perlahan2, satu persatu kebobrokan AS pasti akan terungkap jua..
hehe..hihi…katanya negara super power, katanya kota megapolitan,katanya negara kya, katanya negara ekonomi maju eh geningan negara banyak gembelnya, dasar eweh kaera dasar kuat kulit benget,sel;selamat menempuh kematian kafitalisme..
kasian deh SBY yang begitu mengagung-agungkan Amerika sebagai negeri keduanya, mau di bawa kemana Indonesiana ini jika presidennya tidak mau banyak berfikir
ini suatu bukti baahwa kapitalisme tidak bisa mensejahterakan bahkan hanya akan menyengsarakan mayoritas dan mensejahterakan segelintir orang,dan program penguasa siapapun dia penguasanya untuk memperjuangkan cita-cita bangsa ini untuk gemah ripah loh jinawi hanya sebuah utopis belaka.sebagai contoh AS sebagai dedengkotnya kapitalisme gagal total dalam hal ini.untuk mencapai apa yang kita cita-citakan hanya dengan diterapkanya syariat islam yang datang dari dzat yang maha mengetahui,apakah kita masih percaya kepada demokrasi dan AS?
yakin seyakin yakinnya bahwa Amerika pasti ambruk…