Menteri Persamaan Hak (Equal Opportunities) Italia, Mara Carfagna—mantan model, dan kontestan Putri Italia 1997 ini—mengumumkan niatnya untuk bekerja keras hingga berhasil mengeluarkan sebuah undang-undang larangan pemakaian cadar di semua sekolah negeri di negaranya.
Niatnya ini disampaikan pada saat perdebatan masih berkecamuk di Mesir seputar keputusan Grand Syekh Al Azhar yang melarang pemakaian cadar di semua institut dan universitas Al Azhar. Dan keputusan yang sama datang juga dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Carfagna mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Senin (12/10) bahwa ia sepenuhnya setuju dengan keputusan perundangan-undangan di Italia yang melarang pemakaian burqa dan cadar, “sebab keduanya merupakan simbol penundukan terhadap perempuan, dan menimbulkan hambatan nyata untuk integrasi kebijakan, apalagi keduanya bukan merupakan simbol-simbol keagamaan, namun di belakangnya keduanya bersembunyi kisah-kisah perempuan yang terhalang hak-hak dasarnya, seperti pendidikan, atau peluang kesempatan kerja”.
Subordinasi dan Inferioritas
Menteri—mantan model—itu mengatakan bahwa ia akan berbicara dengan “Menteri Dalam Negeri dan Pendidikan untuk melarang pemakaian burqa dan cadar di semua sekolah; mengingat sekolah sebagai pusat utama bagi integrasi dan liberalisasi, ini bisa menjadi indikator penting.”
Karfaqna melanjutkan bahwa “kita harus menjelaskan kepada para wanita yang datang ke negara kita bahwa kita memberi mereka persamaan hak dan martabat dengan laki-laki, dan di sini tidak ada ruang untuk budaya, tradisi, atau agama yang dirancang untuk membatasi wanita dalam keadaan subordinasi (ketergantungan) dan inferioritas (rasa rehdah diri).”
Ia menambahkan: “Kami siap menyambut mereka yang datang ke Italia untuk integrasi dan bersedia mematuhi peraturan, undang-undang, dan konstitusi kami. Akan tetapi tidak ada ruang untuk budaya yang mengingkari hak-hak perempuan, dan ingin mengembalikan mereka tingkat sangat rendah dalam kehidupan.”
Sebelumnya, partai sayap kanan Italia telah mengajukan sebuah rancangan undang-undang larangan mengenakan cadar, termasuk yang diajukan oleh partai Liga Utara (sayap kanan ekstrimis) agar memberlakukan rancangan undang-undang yang menetapkan penangkapan bagi setiap yang memakai cadar di tempat umum.
Usulan Menteri Italia ini disampaikan pada saat memanasnya kontroversi di Mesir tentang keputusan yang diambil oleh Syekh Al-Azhar, Muhammad Sayyed Thanthawi yang melarang pemakaian cadar di sekolah-sekolah dan lembaga-lembaga Al-Azhar. Namun keputusan itu masih memungkinkan siswi dan mahasiswi untuk mengenakan cadar di ruang kelas yang bercampur antara laki-laki dan perempuan saja.
Keputusan Al-Azhar ini disusul dengan keputusan serupa dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mesir, Yusry Al-Jamal, dengan merujuk pada keputusan yang diambil oleh kementeriannya pada tahun 1995 yang melarang secara mutlak pemakaian cadar di setiap ruang kelas di semua sekolah, baik di ruang kelas khusus perempuan, maupun di ruang kelas campuran. (mediaumat.com)
Masih banyak jalan menuju roma…. itulah tanda perang pemikiran, budaya, gender, persamaan hak buatan manusia but also Islam it’s the best for the way of live (saat ini, jangan contoh mesir, itali & turki tuh dah jadi antek negara sekuler)