Presiden Perancis, Nicolas Sarkozy mengatakan bahwa negaranya tidak akan mengirim lebih banyak lagi pasukan ke Afghanistan. Sementara itu, Amerika Serikat telah membantah laporan yang beredar tentang tidak lama lagi pengumuman Presiden Barack Obama mengenai “penambahan secara signifikan” jumlah pasukan AS di Afghanistan.
Sarkozy mengatakan: “Apakah perlu untuk tetap tinggal di Afghanistan? Aku katakan (Ya), dan kami akan tetap tinggal sampai kami menang …. Akan tetapi, Perancis tidak akan mengirim satu pun tentara tambahan.”
Di sisi lain, Amerika Serikat telah membantah laporan yang beredar tentang tidak lama lagi pengumuman Presiden Barack Obama mengenai “penambahan secara signifikan” jumlah pasukan AS di Afghanistan.
Robert Gibbs, juru bicara Gedung Putih mengatakan bahawa Presiden Obama belum membuat keputusan tentang penambahan jumlah pasukan di Afghanistan. Dia menjelaskan bahwa negaranya akan berkoordinasi terlebih dahulu dengan sekutu-sekutunya.
Beberapa sumber mengatakan kepada “BBC” bahwa pemerintah AS memberitahu pemerintah Inggris tentang niatnya untuk mengumumkan segera penambahan secara signifikan terkait jumlah pasukan AS di Afghanistan.
Sumber-sumber itu mengatakan bahwa pengumuman Amerika mungkin akan dikeluarkan minggu depan, di sela-sela pertemuan para Menteri Pertahanan NATO di Bratislava, ibukota Republik Slowakia.
Perdana Menteri Inggris, Gordon Brown berjanji untuk mengirim 500 pasukan tambahan ke provinsi Helmand di Afghanistan selatan. Namun Brown mengaitkan penambahan ini dengan bebera persyaratan, termasuk tersedianya peralatan yang diperlukan, dan pelatihan bagi pasukan tersebut. Negara-negara sekutu yang lain juga berjanji untuk menambah jumlah pasukannya.
Baru-baru ini, Presiden AS mengadakan konsultasi dengan para komandan senior dan penasihat militer terkait masalah perang di Afghanistan.
Konsultasi itu difokuskan pada usulan Jenderal Stanley McChrystal, Komandan Pasukan AS di Afghanistan untuk menambah jumlah pasukan di sana sekitar empat puluh ribu pasukan, guna membantu memerangi dua kekuatan pejuang, Taliban dan Al-Qaeda.
Perlu dicatat, presiden AS mengumumkan bahwa ia ingin menentukan tujuan yang akan dicapai di Afghanistan sebelum membuat keputusan mengenai penambahan pasukan.
Amerika Serikat telah menekan sekutu-sekutunya agar menambah pasukan mereka di Afghanistan untuk melawan serangan kelompok perlawanan yang terus meningkat. Pasukan pendudukan telah mengalami kerugian besar selama periode terakhir di tangan gerakan Taliban. Inilah yang semakin meningkatkan ketidakpuasan masyarakat di dalam negeri negara-negara pendudukan dalam hal perang di Afghanistan. (islamtoday.net, 16/10/2009)
Mari kita berdoa kepada Allah agar Amerika diberi kebangkrutan sebesar-besarnya akibat perangnya kepada kaum muslimin di seluruh dunia, dan semoga itu menjadi jalan bagi tegaknya Daulah Khilafah Islamiyah
Dengan kacaunya statement para pemimpin negara-negara pendukung NATO tentang penambahan pasukannya di Afganistan, sekali lagi membuktikan bahwa ada campur tangan Allah SWT dengan cara menggentarkan hati serta rasa takut para musuh Islam tsb. terhadap kegigihan para pejuang Mujahidin Afganistan. Allahu Akbar!