Kantor Penerangan Hizbut Tahrir di Afganistan
No : 5-1430
Tanggal : 21 Syawal 1430 H / 11 Oktber 2009 M
Keterangan Pers
Wahai Menteri Dalam Negeri, Menteri Pertahanan, dan Kepala Intelijen, Sesungguhnya Syariah Allah lah Yang Memiliki Kedaulatan, Bukan Rencana Keamanan Anda yang Baru untuk Afganistan yang Didektekan oleh Penasehat Barat kafir
Menteri Pertahanan Wirdak, Menteri Dalam Negeri Atmar dan Kepala Intelijen Saleh, telah menyerahkan laporan mereka kepada Parlemen. Di dalamnya mereka menyebutkan rencana keamanan yang baru bagi Afganistan yang ditujukan untuk memperkuat militer nasional dan polisi, mengembalikan persatuan suku-suku Afganistan menentang mujahidin dan membangun sistem pemerintahan yang tidak korup. Mereka menyatakan bahwa jika mereka tidak berhsil merealisasi hal itu maka mereka akan gagal di Afganistan.
Sebenaranya semua konsep yang terkandung di dalam rencana baru itu merupakan konsep-konsep yang menentang kepentingan rakyat Afgan. Rencana itu lebih merupakan kerjasama dengan Barat untuk membunuh muslim dengan menggunakan tangan muslim yang lain dan mengamankan kepentingan (perampokan kekayaan alam). Tidak ada satu tujuan pun dari rencana-rencana itu yang dibangun di atas ideologi Islam. Pertanyaannya adalah apakah kerjasama dengan Amerika dan NATO untuk membunuhi kaum muslim akan menjadikan pembunuhan itu legal? Kenyataannya, kerjasama dengan kaum kafir untuk membunuhi kaum muslim adalah keharaman yang pasti di sisi Allah dan RasulNya. Militer nasional Afgan sekarang terdiri dari 100.000 tentara. Akan tetapi mereka tidak bebas dalam menentukan keputusan mereka. Setiap hari, militer pendudukan Barat salibis menjatuhkan rudal dan bom atas kaum muslim tak bersalah di berbagai penjuru Afganistan dan memaksa tentara nasional Afgan dan polisi untuk membunuh saudara mereka. Sesungguhnya ketika mereka menjatuhkan bom terhadap kaum muslim, mereka tengah melakukan kejahatan yang lebih besar dari kejahatan menghancurkan Ka’bah, Baitullah.
Tindakan-tindakan Menteri Dalam Negeri dan kepentingan intelijen menjadikan mereka seakan-akan pegawai upahan kaum kafir penjajah untuk menjaga kepentingan-kepentingan mereka dan untuk menghentikan dakwah kepada Khilafah. Sungguh kami menolak rencana baru mereka karena didektekan oleh militer pendudukan. Pada hakikatnya, rencana itu tidak akan berjalan kecuali dari pemberian tambahan harta kepada pemerintahan yang korup dan dipenuhinya kantong-kantong sebagian individu, sebagai imbalan atas mendorong kaum muslim di kedua pihak, militer dan pihak penentang, untuk saling membunuh satu sama lain.
Sesungguhnya Khilafah sajalah yang mampu membebaskan kita dari penghambaan dan kerusakan ini. Khilafah sajalah yang akan menyatukan umat dan mengembalikan kendali atas kekayaan umat dari perusahaan-perusahaan penjajah. Khilafah sajalah yang mampu menghadapi serangan politik, ekonomi, militer, sosial dan budaya dari kaum salibis kafir. Khilafah sajalah yang mampu mentransformasi umat untuk menjadi pemimpin pada bidang pemikiran, sains, teknologi, perekonomian dan militer. Maka berjuanglah bersama Hizbut Tahrir untuk merealisasi tujuan itu dan menerapan syariah menggantikan demokrasi barat yang rusak.