Hampir empat bulan setelah kerusuhan etnis yang mematikan di wilayah Muslim Cina para penguasa setempat mematikan internet di sana, sementara penduduk setempat masih dilarang untuk mengirim SMS dan mendapatkan koneksi online. Pengawasan ketat terhadap telekomunikasi di Cina barat provinsi Xinjiang, dimana kerusuhan memakan korban hampir 200 nyawa di awal bulan Juli, telah mengganggu bisnis setempat dan menghalangi penduduk dari banyak sumber-sumber berita non-pemerintah dan informasi lainnya.
Kerusuhan antara Uighur, suatu kelompok minoritas Muslim asli Xinjiang , dan Cina Han, etnis mayoritas negara itu, juga menyebabkan Cina memblokir berbagai situs jaringan sosial nasional. Twitter, layanan Cina serupa dan Facebook semuanya tetap tidak bisa diakses di negara itu. Cina telah menyalahkan komunikasi pada situs-situs Web tersebut membantu menyebabkan terjadinya kerusuhan, yang dipicu oleh perkelahian etnis di wilayah selatan Cina yang jauh. (Khilafah.com, 3/11/2009)