Surabaya – Ratusan massa simpatisan Hitzbut Tahrir Indonesia (HTI) berunjuk rasa tolak kapitalisme. Menurut pengunjuk rasa, kapitalisme awal kebobrokan bangsa.
Aksi ini juga mengambil contoh kriminalisasi KPK sebagai bentuk sistem kapitalisme yang korup. Korupsi sudah masuk ke dalam birokrat sehingga apa pun bisa diatur dengan uang.
“Kasus KPK hanyalah sebuah gunung es yang terlihat sedikit. Padahal ada yang jauh lebih buruk,” kata Ketua HTI Surabaya, Fitri Zudiar kepada wartawan di sela-sela aksi di depan Gedung Grahadi, Jalan Gubernur Suryo, Sabtu (6/11/2009).
Fitri mendesak agar sistem di negeri ini diganti dengan sistem syariah. Pasalnya sistem ini dinilai ideal menggantikan sistem kapitalisme yang merugikan.
Unjuk rasa ini juga mendesak pemerintah agar menekankan kepada tiap birokratnya untuk menolak hadiah atau pun suap. Budaya menerima suap bisa merusak mental bangsa ini.
Massa membawa poster yang antara lain bertuliskan ‘Hapus Korupsi dengan Syariah dan Khilafah’. Aksi ini juga diikuti oleh simpatisan perempuan dan anak-anak.
Aksi massa unjuk rasa membuat lalu lintas di Jalan Gubernur Suryo padat merambat. Pengawalan polisi juga tampak tidak terlalu ketat. (detik.com, 7/11/2009)