Majalah Amerika “The New Yorker” mengungkapkan, pada hari Ahad (8/11) bahwa Amerika Serikat melakukan perundingan untuk kesepahaman yang sangat sensitif dengan tentara Pakistan terkait penyediaan pengamanan untuk instalasi senjata nuklir Pakistan. Di mana para pengamat menganggap hal ini sebagai langkah AS untuk mengambil alih kendali nuklir Pakistan.
Majalah tersebut mengatakan dalam sebuah laporan yang dikirim oleh koresponden dari Islamabad, Seymour M. Hersh, bahwa melalui wawancara dengan mantan pejabat dan pejabat saat ini, baik pejabat Amerika Serikat maupun Pakistan, ia mengetahui adanya perjanjian antara dua pihak yang isinya mengizinkan tentara AS yang terlatih untuk mempersiapkan keamanan bagi instalasi nuklir, kalau dikemudian hari tiba-tiba ada krisis.
Hersh juga mengatakan bahwa ketakutan itu berasal dari apa yang mereka sebut dengan “ekstremis di Pakistan akan melakukan kudeta, menguasai bahan nuklir, atau bahkan mengalihkan hulu ledak nuklir.”
Dalam hal ini, diserukan kepada Pakistan agar memisahkan nuklir dari alat peluncur dan kendaraan pengangkutnya.
Tujuan dari pengaturan ini adalah untuk memberikan perlindungan bagi instalasi senjata nuklir jika tiba-tiba pecah bentrokan dengan India, namun tetap menjadikan semuanya dalam keadaan siap untuk digunakan kapanpun dibutuhkan.
Para pengamat percaya bahwa ada kekhawatiran dari dominasi Amerika terhadap instalasi senjata nuklir Pakistan, melihat kelemahan yang saat ini diderita oleh pemerintah Pakistan. (mediaumat.com)