Sofyan Effendi: Kuncinya di Tangan Presiden

Jakarta – Perseteruan KPK dan Polri masih memanas. Tim Pencari Fakta Kasus Bibit dan Chandra (Tim 8) bahkan menduga ada skenario besar untuk melemahkan KPK. Presiden SBY dinilai memegang kunci untuk mengungkap skenario ini.

“Sebenarnya, berlarutnya-larutnya isu KPK Vs Polri, ada di presiden. Jadi kuncinya di tangan presiden,” jelas mantan Rektor UGM Sofyan Effendi melalui telepon, Kamis (12/11/2009).

Sofyan menerangkan, institusi Polri dan Kejagung ada di bawah presiden. Bila presiden berkehendak, untuk menyelesaikan persoalan, sesuai dengan rekomendasi Tim 8, SBY bisa memberikan arahan kepada polri dan kejagung untuk menghentikan kasus pimpinan KPK.

“Itu bukan intervensi, Polri dan Kejagung itu masih di bawah presiden, artinya masuk eksekutif. Kalau kasus sudah di pengadilan, baru tidak bisa diintervensi, karena sudah masuk ranah yudikatif,” jelasnya.

Langkah ini harus dilakukan secepat mungkin, bila tidak ini akan berlarut-larut, dan justru membuat citra pemerintahan SBY terganggu.

“Publik akan melihat presiden tidak bisa tanggap mengatasi persoalan ini,” jelasnya.

Ketua Tim 8 Andan Buyung Nasution, Rabu (11/12/2009) kemarin menduga ada skenario besar untuk melemahkan KPK. Skenario ini mirip operasi khusus pada zaman Soeharto. Buyung pun mempertanyakan siapa otak dari skenario besar itu. (detikNews, 12/11/2009)

One comment

  1. A big scenario has planned by capitalists which gain many opportunities from this situation. Another scenario is this opinion made moslems focus on Indonesian corruption, instead of struggling masjidil Aqso which needs moslems all over the world help. So, try to be wise to think which one is the most focus to struggle.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*