Pemerintah RI dan Singapura sepakat mengadakan pertemuan rutin yang digelar setiap enam bulan. Agenda utamanya melakukan evaluasi terhadap posisi terkini hubungan dua negara dan merumuskan target kemajuan yang hendak dicapai secara bersama-sama.
Demikian papar Jubir Kepresidenan Dino Patti Djalal tentang hasil pembicaraan empat mata antara Presiden SBY dengan PM Lee Hsien Loong. Pertemuan di Istana Singapura, Kamis (12/11/2009), tersebut berlangsung di sela gelaran KTT APEC 2009 di Singapura.
“Dua pemimpin sepakat bertemu pertemuan kembali yang waktunya pada enam bulan mendatang dari sekarang, ini semacam pertemuan retreat,” kata dia.
Menurutnya pertemuan rutin tersebut merupakan forum teknis untuk membahas masalah-masalah antara dua negara yang sejauh ini terkesan dikesampingkan. Seperti kelanjutan penyusunan kerjasama pertahanan, kejelasan ekstradisi bagi orang yang diduga melakukan tindak pidana, penyelesaian masalah pasir laut, penetapan garis batas laut dan lainnya lagi.
Lebih lanjut Dino juga menyatakan bahwa Presiden SBY mengajak Singapura bersama-sama memperjuangkan terciptanya kesepakatan baru global mengenai komitmen mencegah perubahan iklim. Komitmen yang intinya mempertahankan keberadaan hutan hujan tropis sebagai paru-paru dunia tersebut rencananya menjadi agenda pokok dalam KTT UNFCC 2009 di Coppenhagen, Denmark, pada Desember nanti.
“Karena waktu pertemuan di Coppenhagen itu kurang dari 4 minggu lagi, maka agenda ini cukup mendesak,” sambungnya. (detikNews, 13/11/2009)