NEW YORK-Penyegelan empat masjid oleh Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengundang reaksi keras. Pemimpin kelompok Muslim Amerika menganggap bahwa dalam kasus tersebut pemerintah AS bertindak berlebihan.
“Muslim Amerika dan komunitas agama pada umumnya harus melarang penggiringan isu masjid ke ranah ketegangan politik,” ujar Imam Mahdi Bray, direktur eksekutif Lembaga Pembebasan Muslim Amerika seperti dikutip situs CNN.com. Menurut dia, tidak sewajarnya ketegangan politik antara AS dan Iran ikut mempengaruhi kehidupan masjid-masjid di AS.
Jaksa pemerintah federal mengungkapkan bahwa penyitaan itu bukan merupakan upaya untuk menutup masjid di AS. “Tidak ada indikasi dan langkah yang salah dalam kasus ini,” kata juru bicara kejaksaan AS untuk distrik selatan New York, Yusill Scribner.
Sebelumnya, pemerintah AS menyita empat masjid, beberapa sekolah, dan gedung 36 lantai di New York karena properti tersebut dimiliki lembaga yang terkait dengan pemerintah Iran. Lembaga itu bernama Alavi Foundation. Pemerintah AS mencurigai lembaga tersebut berhubungan dengan bank yang selama ini dipandang ikut membiayai program nuklir Iran.
Lembaga Pembebasan Muslim Amerika menganggap penyitaan tersebut merupakan tindakan yang mengancam kebebasan beragama di AS. Lebih jauh lagi, lembaga tersebut juga meyakini bahwa penyitaan masjid bisa menimbulkan ketegangan hubungan antara masyarakat Muslim dengan pemerintah AS. (Republika online, 14/11/2009)
Inilah bukti kebohongan HAM yang digembar gemborkan AS.