Tampak sekali keangkuhan seorang warga pemukiman Yahudi, Jack Teitel, ketika berada di depan pengadilan Israel bahwa ia sedikitpun tidak memperlihatkan rasa bersalah. Bahkan ia mengatakan bahwa pembunuhan yang ia lakukan terhadap warga Palestina itu merupakan sesuatu yang sangat menyenangkan. Sebab, semua itu merupakan bentuk ibadah yang ia persembahkan kepada Tuhan. Ia memnambahkan bahwa sedikitpun aku tidak ragu pasti Allah ridha dengan apa yang aku lakukan!”
Hal ini disampaikan pengadilan Israel yang mendakwa Jack Teitel telah melakukan pembunhan, di samping dakwaan lainnya yang berkaitan dengan serangan dengan bahan peledak pada orang lain, yang semuanya berjumlah 14 dakwaan termasuk pembunuhan terhadap dua warga Palestina, yaitu seorang sopir taksi dan seorang petani.
Jaksa penuntut umum Israel telah mengajukan ke Pengadilan Distrik Yerusalem sejumlah dakwaan untuk warga pemukim Yahudi, Teitel, termasuk pembunuhan atas dua warga Palestina, dan usaha untuk melakukan lima pembunuhan, pembakaran, memiliki jumlah besar senjata, dan tindakan yang menyebabkan kerusakan serta cedera luka-luka pada warga sipil Israel.
Surat dakwaan itu memperlihatkan kegiatan teroris Teitel selama lebih dari satu dekade yang lalu, yang tidak hanya menyerang warga Palestina, namun ia juga melakukan kegiatan ektremis kiri, serta pelecehan homoseksual terhadap warga Israel dan anggota polisi yang dicurigai melaksanakan kegiatan misionaris Kristen.
Teitel juga membantah laporan pers Israel bahwa ia telah menjadi agen Dinas Keamanan Umum Israel (Syabak) selama beberapa bulan beberapa tahun yang lalu.
Dan dalam hal ini, pengadilan memperpanjang penahanan Teitel sampai 16 Desember bulan depan sampai selesainya proses peradilan terhadap dirinya.
Teitel juga didakwa melakukan penyelundupan senjata di pesawat saat bepergian dari Amerika Serikat ke Israel pada 1997, yang kemudian digunakan dalam aksi pembunuhan terhadap sopir taksi warga Palestina, Samir Akram Belbaysi di Yerusalem Timur; dan dua bulan kemudian digunakan dalam aksi pembunuhan terhadap seorang pengembala ternak warga Palestina, Isa Jabarin di wilayah selatan gunung Hebron di Tepi Barat.
Dan setelah tiga hari dari aksi pembunuh terhadap Jabarin, Teitel yang tercatat sebagai warga Israel ini kembali ke Amerika Serikat, di mana ia tinggal di sana tiga tahun, dan kemudian ia kembali ke Israel sebagai seorang imigran, dan ia menetap pemukiman Yizhar di dekat Nablus.
Dikatakan, meskipun dari berbagai fakta bahwa Teitel telah melakukan banyak kejahatan selama hampir 12 tahun, namun pasukan keamanan Israel tidak menangkapnya kecuali sekitar sebulan yang lalu. (mediaumat.com, 14/11/2009)
Yahudi Laknatullah
TIDAK ADA KATA MUSYAWARAH APALAGI DAMAI TERHADAP KAUM ZIONIS YAHUDI-ISRAEL LA’NATULLAH ‘ALAIHI!!!
ALLAHU AKBAR!!!
bila malam semakin gelap, itu pertanda matahari akan segera terbit yang membawa cahaya yang kan menerangi dunia…. sebentar lagi khilafah akan berdiri, menerangi seluruh dunia..
Ini adalah aksi teror , penyerangan terhadap warga sipil (unarmed civillians)
malah terdakwa mengatakan pembunuhan ini adalah bentuk ibadah kepada Tuhan
memangnya ada yah agama yg seperti ini ???
Nih…Amerika kudunya ngurusi fundamentalis yang ini aja…!!! Tuhan macam mana yang menyuruh membunuh sebagai ibadah…keblinger Yahudi satu ini !
beginilah kalo ga ada khilafah
orang kafir berbuat seenaknya ma saudara2 qt
Ayo Kaum muslim saatnya bersatu tegakkan KHILAFAH
Tak ada yang kebenaran dan kebaikan
kecuali hanya ISLAM yang dibuat oleh Allah SWT pencipta dan pengatur alam semesta
dan hanya seorang Khalifah yang akan memenggal kepala yahudi yang melumuri tangannya dengan darah seorang SYUHADA…