Pemerintah Yaman telah menolak tawaran dari Iran untuk membantu “pemulihan keamanan”, dan mediasi untuk mengakhiri bertahun-tahun berperang dengan pejuang Houthi, dengan mengatakan bahwa ini merupakan konflik internal, sehingga harus ditangani hanya oleh pemerintah Yaman.
Menteri Luar Negeri Iran, Manouchehr Mottaki memberikan penawaran pada Rabu, sehari setelah Teheran memperingatkan semua pemerintah di Timur Tengah dari mengintervensi urusan Yaman.
Dia berkata: “Iran siap untuk bekerja sama dengan Pemerintah Yaman dan negara-negara lain untuk memulihkan keamanan di Yaman.” Dia menambahkan bahwa pertempuran di Yaman Utara antara pasukan pemerintah dan kelompok Huothi—yang merupakan sekte Syi’ah Zaidiyah—dapat diselesaikan melalui “usaha bersama”. Dia berkata, “Iaran dapat memulihkan keamanan, kedamaian, dan ketenangan di antara orang-orang di Yaman dan seluruh wilayah Timur Tengah.” Namun kemudian Yaman menanggapi semua komentar ini, dan menolak setiap intervensi asing.
Seorang pejabat tinggi di Kementerian Luar Negeri Yaman mengatakan: “Kami menyambut baik apa yang dikatakan Muttaki seputar sikap Iran untuk persatuan Yaman, dan stabilitasnya. Namun Yaman berkali-kali menegaskan bahwa menolak intervensi terhadap setiap urusan dalam negerinya oleh pihak mana pun.” (kantor berita HT, 15/11/2009)