Pemerintah Israel pada hari Selasa (17/11) menyetujui keputusan Komite Pembangunan di daerah Yerusalem (Al-Quds) untuk membangun 900 unit rumah baru di pemukiman Gilo, sebelah selatan kota Yerusalem (Al-Quds) yang diduduki Israel.
Seorang pejabat Israel menyatakan dalam keterangannya kepada kantor berita Palestina bahwa sebuah komite yang disebut dengan Komite Perencanaan dan Pembangunan telah menyetujui pembangunan 900 unit rumah di pemukiman (perkampungan Gilo), di mana proyek ini selanjutnya akan dinamai dengan (lereng Gilo Barat) yang rencana perluasan terbesar diarahkan menuju daerah pinggiran kota garam, termasuk rencana pembentukan unit pemukiman baru yang berupa apartemen dengan ukuran 4 sampai 5 kamar, yang targetnya adalah untuk menarik keluarga Yahudi untuk hidup di sana.
Surat kabar Israel Ha’aretz melaporkan pada sore hari ini (17/11) situs onlinenya bahwa unit pemukiman baru untuk tahap pertama dari rencana yang lebih luas dan lebih komprehensif yang tujuannya memperluas permukiman, terutama karena sebagian besar apartemen yang pembangunannya disetujui di daerah Yerusalem (Al-Quds), akan dilaksanakan di perbatasan pemukiman “Gilo”, yang oleh Israel dianggap sebagai bagian penting dari apa yang mereka sebut dengan Yerusalem Terbesar (Al-Quds Al-Kubro).
Dan masih ada lebih dari 4.000 unit rumah yang dijadwalkan akan dibangun di daerah Gilo dan daerah-daerah sekitarnya, yang realisasinya masih dalam proses persetujuan akhir.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu sebelumnya telah menolak permintaan AS untuk membekukan proyek pembangunan unit perumahan di permukiman Gilo. Radio militer Israel mengutip darinya, yang mengatakan bahwa Gilo merupakan “bagian integral” dari Yerusalem (Al-Quds).
Juru bicara pemerintah Israel, Mark Regev mengatakan bahwa Netanyahu “siap untuk mengadopsi kebijakan yang membatasi pertumbuhan lebih besar lagi di Tepi Barat dalam rangka menuju proses perdamaian yang akan dilaluinya. Namunm, ini tidak berlaku bagi Yerusalem (Al-Quds)”. Dia menegaskan bahwa “Yerusalem (Al-Quds) merupakan ibu kota Israel. Dan akan tetap seperti itu selamanya.” (mediaumat.com, 18/11/2009)
Mana kepedulian kita sebagai sesama umat muslim, melihat saudara kita diusir dari tanahnya sendiri….astaghfirullah…
kita sebagai muslim selayaknya memberikan bantuan.salah satunya adalah dengan do’a.semoga mereka terlepas dari pengekangan kaum kafir itu.Amin