Sumber Amerika menyebutkan bahwa Amerika Serikat mulai mendesak warga Afghanistan membentuk milisi untuk memerangi gerakan Taliban, seperti “Dewan Kebangkitan” di Irak.
Surat kabar “New York Times” menjelaskan bahwa para pejabat Amerika dan Afghanistan sedang mempelajari kemungkinan untuk meningkatkan jumlah milisi bersenjata di jantung Taliban itu sendiri, yaitu di bagian selatan dan timur negara itu.
Para pejabat tersebut berharap bahwa rencana yang disebut dengan “inisiatif pertahanan” ini memungkinkan ribuan orang bersenjata di negara itu untuk melawan Taliban, yang pengaruhnya telah meluas secara signifikan selama periode terakhir.
Pasukan pendudukan Amerika ingin agar melalui para milisi ini, memberikan bantuan tambahan kepada mereka, dan mengisi kekosongan terkait pasukan keamanan sampai tentara dan polisi Afghanistan selesai mendapatkan pelatihan.
Surat kabar itu mengutip dari pejabat militer senior Amerika Serikat yang meminta agar identitasnya dirahasiakan, katanya: “Sesungguhnya ide tersebut memungkinkan masyarakan yang memikul tanggung jawab atas keamanan mereka.” Ia menambahkan: “Sesungguhnya hal seperti itu telah mereka lakukan di banyak tempat.”
Namun, laporan menunjukkan bahwa perkembangan milisi kontra Taliban ini berisiko terjadinya pertempuran di antara mereka sendiri, atau menyerang pemerintah Afghanistan dan Amerika.
Sehingga untuk menghindari kemungkinan risiko ini, maka para pejabat ingin menggabungkan para milisi ini ke dalam kontrol pemerintah Afghanistan. Dengan demikian, milisi tersebut tetap menjadi sebuah kekuatan dengan jumlah terbatas, serta aktivitasnya dibatasi hanya untuk melindungi desa-desa, dan sejumlah pos-pos pemeriksaan di negeri ini. (mediaumat.com, 22/11/2009)
Bismillah…
Amerika…Amerika…Itulah yang ditakutkan oleh Sebagian Pemimpin Kaum Muslimin di dunia.Mereka takut dengan kaum kuffur, dan tidak mau mendirikan syariat islam dan khilafah.