BI Kaji Aliran Hot Money

JAKARTA–Pejabat Sementara Gubernur Bank Indonesia (BI) Darmin Nasution mengatakan BI sedang mengkaji mengenai masuknya aliran “hot money” (dana portfolio jangka pendek) di Indonesia.

“Saya belum mau membicarakan mengenai itu karena kita sedang mengkaji hal tersebut,” ujarnya seusai mengikuti rapat kerja dengan Komisi XI di gedung DPR, Jakarta, Rabu.

Menurut dia kajian tersebut masih berkisar mengenai pengaruh masuknya dana asing terhadap volatilitas nilai tukar termasuk kepada instrumen moneter.

“Itu lagi dalam proses studi dan jangan ditanya dulu kapan selesai dan apa yang terjadi setelah itu karena nanti bisa ditafsirkan terlalu jauh oleh pasar,” ujarnya.

Sebelumnya Ekonom Revrisond Baswir mengatakan Indonesia kini mengandalkan aliran “hot money” dalam memupuk cadangan devisa, namun hal ini perlu di waspadai karena dominasi “hot money” dalam memupuk cadangan devisa sangat rentan terhadap gejolak.

“Kalau gerombolan `hot money` tersebut ditarik dengan tiba-tiba, maka nilai tukar akan anjlok dan cadangan devisa bisa tergerus,” ujarnya.

NPI yang dirilis Bank Indonesia kuartal III 2009 mencatat, investasi dalam bentuk portofolio meningkat tajam. Pada kuartal I 2009 investasi portofolio mencapai 1,859 miliar dolar AS.

Pada kuartal II meningkat tipis menjadi 1,959 miliar dolar AS. Namun pada kuartal III 2009, investasi portofolio melejit menjadi 3,403 miliar dolar AS.

Sedangkan penanaman modal asing (PMA/dana jangka panjang) terus mengalami penurunan. Pada kuartal I 2009, PMA yang ditanamkan ke Indonesia mencapai 2,094 miliar dolar AS.

Pada kuartal II mengalami penurunan hingga 40 persen menjadi 1,275 miliar dolar AS. Dan kuartal III terus anjlok hingga hanya 435 miliar dolar AS.

PMA pada kuartal III 2009 ini juga terendah dalam dua tahun terakhir. Pada dua tahun terakhir, mulai 2007, setiap kuartal, investasi dalam bentuk PMA di atas 1 miliar dolar AS. (Republika online, 26/11/2009)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*