HTI Ajak Perangi AIDS dengan Cara Islam
CIREBON–Ratusan muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Kota Cirebon, Jabar, berunjuk rasa di sepanjang jalan Dr Cipto Mangunkusumo depan Pusat perbelanjaan Grage Mall, Kota Cirebon mengampanyekan memerangi penyebaran penyakit HIV/AIDS dengan cara Islam, bukan cara liberal.
Ketua Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Cirebon, Fatimah, menyebutkan jumlah kasus penderita HIV/AIDS di kota Cirebon telah mencapai angka 300 kasus dengan jumlah penduduk hanya sekitar 270 ribu jiwa.
Menurutnya, tingkat penyebaran penyakit HIV/AIDS di Kota Cirebon tergolong sangat tinggi yaitu merupakan urutan kedua di Jawa Barat. “Untuk memeranginya dibutuhkan upaya dari pemerintah dan instansi terkait dalam hal pencegahan, pengobatan serta penanggulangannya,” kata Fatimah, Minggu.
Untuk memerangi penyebaran penyakit mematikan ini, lanjutnya bukanlah dengan metode liberal seperti yang selama ini diinformasikan kepada masyarakat melainkan dengan cara Islam.
“Islam adalah perisai paling ampuh untuk menangkal penyebaran penyakit mematikan seperti HIV/AIDS. Dengan menerapkan azas aturan Sang Pencipta yang melarang perjinahan, kemaksiatan dan penggunaan khamr (zat yang memabukkan) bisa dipastikan penyebaran penyakit tersebut bisa segera diatasi,” katanya.
Fatimah menyebutkan metode lain yang dipastikan mampu memberantas penyebaran penyakit HIV/AIDS adalah dengan menutup semua jenis industri seks bebas dan narkoba serta adanya jaminan dari pemerintah mengenai lapangan pekerjaan yang layak dan halal bagi para pelaku bisnis haram tersebut.
Sedangkan bagi Orang Dengan Penderita HIV/AIDS (ODHA) penanganannya dengan cara memberikan pengobatan yang maksimal tanpa harus diistimewakan dengan para penderita penyakit lain. “Tidak perlu menganakemaskan ODHA dan malah menganak tirikan penderita penyakit lain,” tegasnya.
Namun jika menggunakan resep racun ala Sekuler Liberal dimana lebih mengutamakan azas Hak Azasi Manusia (HAM) untuk bebas melakukan hubungan intim tanpa ikatan pernikahan.
Obrol kondom yang malah membuat orang lebih leluasa berzina, pembagian jarum suntik steril dan metadon sebagai pengganti zat adiktif tidak akan menghentikan penularan penyakit yang hingga saat ini belum ditemukan obatnya tersebut. “Dengan libaralisasi seks maka HIV/AIDS akan semakin merajalela,” pungkasnya.
Selain melakukan orasi di jalan, Fatimah menyebutkan beberapa upaya memerangi penyebaran HIV/AIDS antara lain kunjungan ke sekolah-sekolah dan mengajak dinas dan instansi terkait HIV/AIDS untuk bersama-sama menerapkan metode Islam tersebut. (Republika online, 30/11/2009)
demokrasi sumber dari segala sumber kerusakan kemanusian contoh kecil adalah HIV/aids,masalah aids dalam jumlah sebenarnya seperti bola salju yang sebenarnya dibawah sangat banyak yang terkena aids,tapi disayangkan para pengambil keputusan mengambil solusi penangan penyakit aids dengan cara yang batil,yaitu cara kondomisasi bukan cara shahih [islam].mereka sadar tidak akan menyelesaikan dengan tuntas{islam}karena aids bagian dari aqidah liberalisme{kebebasan sex}!!!
solusi ABCD tidak akan pernah meyelesaikan masalah HIV AIDS, siapa yang bisa menjamin dengan menggunakan kondom seseorang akan terhindar dari virus HIV AIDS? di NTB misalnya;
sangat disayangkan ketika daerah yang dikenal sebagai sejuta masjid (Lombok Timur), ternyata berada pada peringkat kedua (penderita HIV AIDS terbanyak)setelah Mataram.sedangkan NTB sendiri menempati peringkat ke 21 dan ini semua disebabkan oleh DEMOKRASI…
TINGGALKAN DEMOKRASI…!!!
BRING BACK TO ISLAM….!!!
karena islam rahmat bagi seluruh alam ^_^