Program Penanggulangan AIDS Selama Ini Mendukung Merebaknya Perilaku Hidup Bebas
HTI Press. Program penanggulangan AIDS selama ini tidak realistis dan tidak rasional dan justru semakin mendukung merebaknya prilaku hidup bebas dan penyalahgunaan narkoba. Ungkap Evi Haryati dalam Talk Show “Selamatkan Remaja dari Bahaya HIV/AIDS dan Seks Bebas” pada Ahad (29/11) lalu di Palembang.
Talk Show ini diselenggarakan oleh DPD I Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia Sumatera Selatan pada Ahad, 29 November 2009, di Masjid Al-Manaar, Jl. Kapt.Marzuki No.261, Palembang. Acara ini diselenggarakan dalam rangka mencegah remaja agar tidak terjebak dalam pergaulan bebas yang disebabkan oleh gaya hidup liberal. Acara ini menghadirkan 3 orang pembicara, di antaranya : Marini Wijayanti, SPi, M.Si (Dosen Unsri & Peneliti), Evi Haryati, A.Md (Lajnah Fa’aliyah MHTI Sumsel), dan Eti Sudarti Adilah, SP (DPD I MHTI Sumsel).
Adapun tema yang diangkat oleh setiap pembicara adalah berbicara seputar “Ancaman Bahaya HIV/AIDS”, “Epidemi HIV, What’s Wrong?”, dan “Keep Our Generation By Syariah and Khilafah”. Dari penyampaian pembicara Pertama, terungkap bahwa jumlah penderita HIV/AIDS kota Palembang pada Januari 2009 376 kasus, Juli 2009 secara total telah mencapai 448 kasus terinveksi HIV dan 169 kasus positif AIDS, sedangkan pada November 2009 meningkat menjadi 476 kasus terinveksi HIV, sehingga antara Januari 2009 sampai November 2009 terjadi peningkatan inveksi HIV 100 kasus. Sungguh peningkatan yang sangat mengkhawatirkan.
Berbagai program telah diluncurkan untuk mengantisipasi laju pertumbuhan HIV/AIDS seperti : kondomisasi, subsitusi metadon, pembagian jarum suntik steril dan hidup sehat dengan ODHA. Namun hal tersebut ternyata belum juga mampu untuk mencegah penularan Virus HIV/AIDS, malah dari tahun ke tahun pertambahannya semakin tinggi. Apa Yang sebenarnya terjadi dan Kenapa program tersebut tidak juga berhasil?
Pembicara kedua, Evi Haryati A.Md, mengungkapkan bahwa “ketidakberhasilan program-program yang ada tidak lain adalah dikarenakan program,/kebijakan yang ada tidak realistis dan tidak rasional dan justru semakin mendukung merebaknya prilaku hidup bebas dan penyalahgunaan narkoba sebagai penyebab utama tersebarnya HIV/AIDS. Seperti Kondomisasi misalnya, banyak tenaga medis dan juga peneliti yang mengatakan bahwa pori-pori kondom tidak mampu menahan penularan virus HIV, karena pori-pori kondom lebih besar dari ukuran virus, namun program kondomisasi terus menerus dipromosikan sebagai sarana untuk mencegah penularan HIV/AIDS. Dan ironisnya lagi hal tersebut disosialisasikan kepada para remaja, yang jelas-jelas belum menikah, dan terlarang untuk melakukan hubungan seks. Dampak dari kondomisasi ini terutama di kalangan remaja memunculkan sebuah pemikiran bahwa hubungan seks tidak menjadi masalah yang penting aman (save), maka pakelah kondom, seakan-akan seks bebas menjadi legal selama pake kondom.
Pembicara ketiga, Eti Sudarti Adilah menyampaikan bahwa seharusnya penanggulangan HIV/AIDS merujuk kepada standar yang secara Ilmiah terbukti benar dan dihalalkan oleh agama, bukan mengikuti asas kemanfaatan (yang lebih bersifat fisik/materi) dan mengatasnamakan hak asasi manusia, yang justru mengarahkan kepada budaya yang “serba boleh”. Oleh karena itu, Beliau menekankan bahwa ada dua program yang dapat dilakukan untuk menuntaskan permasalahan tersebut, yitu upaya preventif dengan mengubah perilaku yang liberal menjadi perilaku yang sesuai dengan syariat Islam dan upaya kuratif dengan mengibati masyarakat yang terinfeksi HIV. Kedua upaya tersebut hanya memungkinkan dilaksanakan jika diterapkan sistem kehidupan Islam (syariat Islam) menggantikan sistem kehidupan sekuler saat ini . karena sistem Islam berkemampuan untuk membebaskan generasi dari ancaman HIV dan seks bebas. Salah satunya melalui penerapan sistem pergaulan Islami secara menyeluruh. Di antaranya Islam melarang pria-wanita melakukan aktivitas seks bebas tanpa ikatan pernikahan. Akan tetapi penerapan Syariat Islam yang seperti ini hanya bisa diterapkan dalam sebuah institusi yang telah diwajibkan oleh Allah Swt yaitu Khilafah Islamiyah, yang akan menjadi pelindung rakyatnya dari segala hal yang membahayakan termasuk dari ancaman HIV/AIDS.
Acara tersebut dilanjutkan dengan penandatanganan kain putih, sebagai tekad bersama para peserta untuk senantiasa menjauhkan diri dari seks bebas dan menyelamatkan generasi dari HIV/AIDS. []
selamatkan manusia dg syariah!salam untu temenku ahsani ahsri ar ridti yg jga anggota HTI salam sejahtera