Perdana Menteri Inggris Gordon Brown memperingatkan pemimpin Konservatif agar berhati-hati untuk tidak melakukan stigmatisasi kaum Muslim. “Mayoritas umat Islam di negara ini merupakan bagian dari mayoritas yang taat hukum,” kata Brown kepada David Cameron, pimpinan Tory, sebutan untuk partai Konservatif di Inggris yang mengingkan pelarang Hizbut Tahrir. Hal tersebut disampaikan ketika David Cameron mempertanyakan Brown yang tidak melarang partai politik Islam Hizbut Tahrir di Inggris, Rabu (25/11/09). Cameron menuduh pemerintah telah memberikan dana kepada dua sekolah yang dijalankan oleh Hizbut Tahrir.
The Tories (Partai Konservatif) menginginkan pelarangan Hizbut Tahrir, yang disebutkan oleh Guardian sebagai sebuah kelompok ekstrimis non kekerasan, walaupun menteri di masa lalu telah menegaskan bahwa tidak ada bukti yang membenarkan organisasi itu dilarang.
Cameron yang tidak menyebutkan nama sekolah, mengatakan bahwa ISF (Islamic Shakhsiyah Foundation-red) sebagai “sebuah organisasi depan Hizbut Tahrir”. Ia menyerukan penyelidikan lebih luas, ia melanjutkan: “Kami sudah mendapat pemerintah yang mengatakan ingin mencegah ekstrimisme, namum mendanai ekstrimisme.”
Menanggapi hal itu, Brown mengatakan bahwa ia akan melihat secara detail tuduhan tersebut. Tapi dia memperingatkan agar pemimpin Konservatif tersebut berhati-hati untuk tidak melakukan stimatisasi Muslim.
Perdana Menteri tersebut menulis kepada Cameron, mengatakan bahwa ini bukanlah kasus dan Hizbut Tahrir berada di bawah “peninjauan berlanjut”.
Sementara itu, Hizbut Tahrir tidak menjalankan sekolah tersebut, dan mengatakan bahwa David Cameron telah melakukan kebohongan secara telanjang terhadap Hizbut Tahrir.
“Hizbut Tahrir adalah sebuah partai politik Islam. Kami tidak menjalankan Islamic Shaksiyah Foundation atau sekolah lainnya, dan tidak pernah menjalankan sekolah,” kata Taji Mustafa perwakilan media Hizbut Tahrir. (Syabab.com, 26/11/2009)