Jonathan Pollard, seorang mata-mata Yahudi berkebangsaan Amerika, yang sedang menjalani hukuman seumur hidup di Amerika Serikat, karena tertangkap memata-matai Amerika untuk kepentingan Israel, menyerukan agar membunuh tawanan Palestina setiap hari hingga pembebasan tentara Israel yang ditangkap oleh Hamas, Gilad Shalit.
Surat kabar Israel “Jerusalem Post” mengatakan bahwa Pollard sangat menentang perjanjian yang diusulkan dengan gerakan Hamas, yang memutuskan akan membebaskan 980 tahanan Palestina sebagai ganti pembebasan Shalit. Bahkan Pollard menggambarkan pelepasan tawanan Palestina sebagai ganti pembebasan Shalit sebagai “penghinaan yang mengerikan”.
Dikatakan bahwa Pollard, mantan analis di Angkatan Laut AS ini telah dijatuhi hukuman penjara seumur hidup. Dia telah menyerahkan kepada Israel sejak Mei 1984 sampai penangkapannya pada November 1985 ribuan dokumen yang diklasifikasikan sebagai “rahasia pertahanan tentang aktivitas spionase Amerika Serikat, terutama di negara-negara Arab”.
Sejak penangkapannya, para pemimpin pemerintah Israel berturut-turut meminta kepada pihak berwenang AS untuk melepaskannya, namun semuanya sia-sia tanpa ada hasil. (mediaumat.com, 5/12/2009)