Hizbut Tahrir: Rekonsiliasi Palestina- Rencana AS Untuk Likuidasi Masalah

Bethlehem. Biro Informasi Hizbut Tahrir di Palestina mencela permintaan Washington kepada Kairo untuk menunda pelaksanaan rekonsiliasi Palestina selama beberapa minggu. Menurut Hizbut Tahrir hal ini menjadi bukti bahwa rencana rekonsiliasi Palestina-Palestina tidak dalam kendali Palestina melainkan dalam kendali Amerika. Padahal masalah rekonsiliasi ini adalah masalah internal Palestina.

Hizbut Tahrir menambahkan dalam sebuah pernyataan yang salinannya telah diterima kantor berita Ma’an: “Sungguh pembicaraan tentang campur tangan AS terkait rincian dan waktu rekonsiliasi Palestina merupakan perkara biasa. Sehingga, seolah-olah pemerintah Amerika melalui utusannya, George Mitchell menjadi pihak yang memiliki keputusan, perintah dan larangan terkait rekonsiliasi Palestina-Palestina.”

Dalam komentarnya Hizbut Tahrir mengungkapkan bahwa rekonsiliasi merupakan bagian dari rencana Amerika Serikat yang bertujuan melikuidasi masalah Palestina. Hizbut Tahrir berkata: “Memang benar bahwa rekonsiliasi adalah upaya untuk mengakhiri pembagian di antara dua kekuasaan, yaitu di Gaza dan Ramallah, dan menyatukan kedua kekuasaan, namun asas yang dijadikan landasan rekonsiliasi terpisah dari parameter penyelesaian, persyaratan komite Quartet, dan perjanjian perdamaian. Dan memang inilah apa yang diinginkan Amerika, di mana Amerika tampak begitu peduli terkait masalah ini.”

Dalam hal ini, Hizbut Tahrir meminta kepada dua gerakan, Fatah dan Hamas untuk meninggalkan dokumen rekonsiliasi Mesir, dan pada saat yang sama Hizbut Tahrir juga meminta keduanya agar mengesampingkan perpecahan, kemudian memintanya untuk bersatu berdasarkan akidah Islam. (maannews.net, 8/12/2009)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*