HTI-Press. Tentara penjajah NATO yang dipimpin Amerika Serikat kembali menunjukkan kebrutalannya dalam perang dengan membunuh warga sipil. Seperti yang dilaporkan Kompas (Kamis, 10 Desember 2009 ) sejumlah warga sipil diduga kuat ikut tewas dalam serangan pimpinan NATO di Afganistan pada Selasa.
“Orang-orang Afganistan yang bekerja sama dengan kami menangkap sejumlah gerilyawan dan beberapa warga sipil mungkin tewas karena situasinya membingungkan,” kata Letnan Jendral David Rodriguez, penanggungjawab operasi tempur NATO, kepada pers.
Awalnya, Selasa lalu, NATO menyatakan tidak ada warga sipil yang tewas dalam serangan di provinsi Laghman. Mereka menyatakan pasukan mereka membunuh tujuh militan dan menangkap empat orang.
Sementara itu penjabat kepala desa di provinsi Laghman mengatakan, 13 warga sipil tewas dalam serangan itu.Jatuhnya korban sipil akibat serangan pasukan Barat telah menyulut amarah terhadap pasukan asing. Panglima NATO Jendral Stanley McChrystal mengatakan bahwa hal itu telah mengganggu misinya.
Rencana Obama kirim 30 ribu pasukan tambahan dipastikan akan menambah jumlah korban rakyat sipil. Selama ini tentara NATO secara membabi buta menyerang warga sipil dengan alasan mengejar Taliban. Taliban merupakan kelompok mujahidin yang berjihad melawan penjajahan Barat di Afghanista.
Menurut data PBB tahun 2008 saja jumlah warga sipil yang tewas akibat aksi-aksi kekerasan di Afghanistan pada sekitar 2.100 orang. Dipastikan jumlah sekarang lebih besar.
Dan seperti biasa, pasukan NATO mengatakan serangan kepada warga sipil sebagai ketidaksengajaan. Pasalnya, mungkinkah ketidaksengajaan dilakukan secara berulang-ulang ? Semua ini terjadi karena tidak ada yang melindungi umat Islam akibat ketiadaan Khilafah Islam. Keberadaan Khilafah Islam sangat relevan untuk melindungi umat Islam. (FW)
NATO pantasnya lawan Rusia dan China, bukan lawan Taliban, nggak malu tuh? Dilain pihak banyak arab hanya mementingkan takhtanya sendiri, disaat Zionis membantai Palestina
Pakistan, Arab Saudi, dan Kuwait. Negara macam apa itu? Kayanya tidak punya harga diri sebagai negara berdaulat. Yang pasti yg tidak punya harga diri adalah pemimpinnya bukan kebanyakan rakyatnya
Orang Amerika itu suka pakai metode ilmiah, tapi selalu lupa bahwa tidak akan pernah terjadi bahwa kaum pejuang islam itu akan musnah dan menyerah jika diserang oleh peluru kendali. Pikun kali. Yang jelas nafsu lawamah mereka lebih besar dari logikanya.