Ini Bank Kecil, Tidak Sistemik

Jakarta – Tanggal 20-21 November 2008, Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) yang diketuai oleh Menteri Keuangan mengadakan rapat pertama. Rapat berlangsung mulai pukul 23.11 s/d 05.00 WIB. Inilah bagian ke-15 transkripnya:

Ahmad Fuad Rahmany, Ketua Bapepam dan Lembaga Keuangan:

Terima Kasih Bu Menteri. Pertanyaan saya sebenarnya ingin mengolah saja. Kira-kira bicara tentang sistemiknya, karena kalau kita lihat di UU, sistemik itu artinya kalau ada suatu kondisi yang sulit, yang…(1:37:10)… oleh suatu bank kemudian itu dapat menyebabkan kegagalan sejumlah bank lain.

Tentunya kalau kita lihat, banknya itu besar, memang secara finansial keterkaitannya cukup besar. Biasanya dari sisi liabilities-nya, dari sisi interbank-nya kemudian mungkin dari sisi asetnya juga ada. Sedangkan ini kan bank kecil yang secara finansial kita sulit membuktikan bahwa dia ini memang sistemik.

Karena dia, angkanya tidak terlalu besar. Kegagalan dia tidak sampai menyebabkan, kalaupun yang lain akan nyangkut itu nggak terlalu besar. Ini memang kelihatannya, arahnya menjadi psikologis karena kondisinya memang lagi global crisis.

Kemudian yang dikhawatirkan, cofidence yang bisa terganggu. Karena biasanya kalau kita lihat publik atau market, biasanya hitung-hitungan. Kalau sudah lihat ada bank gagal, biasanya mereka selalu menganggap berarti ada bank lain yang gagal.

Nah, kalau memang menjadi masalah psikologis saja, ini sama seperti yang Pak Darmin bilang tadi, ini nggak bisa diukur bu. Saya melihat kalau sistemik ini hanya lihat dari sisi psikologis saja, confidence, either ways, sama sebenarnya.

Kalau kita selamatkan kan publik juga tahu, mereka akan bilang, bank yang kecil seperti ini saja diselamatkan dengan alasan sistemik, mereka akan mengatakan bank yang kecil saja sistemik, berarti sistem perbankan kita sangat rentan.

Mereka akan mengatakan begitu diselamatkan pemerintah akan keluar uang cukup banyak.

Biasanya, market akan mengatakan kalau ada 7 lagi yang begini, sanggup nggak juga fiskal, menangani ini sehingga psychological impact-nya mungkin juga akan sama. Kita selamatkan, mungkin mereka juga akan berpikir demikian.

Kalau dianggap gagal dan tidak diselamatkan, mungkin juga kita bisa katakan bank ini kecil sehingga nggak berdampak sistemik.

Ini mungkin ada dampak positifnya, dalam arti, kita transparan saja. Kita buka semua balance sheetnya. Kita tunjunkkan bahwa bank ini nggak sistemik karena itu dibiarkan saja dan program penjaminan akan jalan. Sehingga ada sisi positifnya juga kalau tidak diselamatkan karena kita justru bisa yakin dengan menyatakan ini kepada publik bahwa bank ini bank kecil dan tidak sistemik.

Saya hanya melihat dari sisi lain saja. Karena seperti yang Pak Darmin bilang, aspeknya susah diukur. Saya tadi hanya dengar dari Pak Halim bahwa ini sistemik. Tapi lebih banyak kaitannya pada global crisis, confidence level.

Kalau dari sisi pasar modal jelas nggak sistemik. Karena saham ini nggak begitu aktif diperjual-belikan di pasar modal. Jadi, memang dampak di pasar modal nggak ada. Kemarin malah teman-teman bilang suruh suspensi. Saya bilang nggak usah lagi, karena kalau nanti sudah suspens, malah nanti menimbulkan kecurigaan ini bank ada masalah.

Tapi nggak ada yang ribut soal dia suspensi atau tidak. Nggak ada yang minta supaya disuspensi. Jadi itu Bu dan Pak Gubernur yang kami coba lihat dari sisi lain. Jadi, kadang-kadang harus kita ukur juga kalau kita sudah mulai masuk ke confidence level.

Lebih baik kita transparan. Kita buka semua angkanya. Balance sheet-nya. Bahwa ini nggak sistemik, ini bank kecil. Mungkin itu ada sisi positifnya juga dari pada bank kecil kita katakan sistemik, mereka akan katakan bagaimana dengan bank lain yang sedikit lebih besar. Berbahaya juga mungkin ini nanti.

Mungkin begini saja, jadi saya hanya melihat dari sisi lain. Bukan berarti saya menentang mau diselamatkan atau tidak. Demikian saja terima kasih.

Sri Mulyani:

Oke, saya rasa cukup ya. Artinya ini kan menguji lagi argumen apa yang akan disusun. Kalau saya boleh Pak Arif duduknya di dekat sini dong untuk memberikan advice masalah legal. Mungkin Pak Arif bisa membisik-bisikkan atau mengingatkan saya pada hal-hal lain.

Soalnya saya kadang-kadang terlalu over look terhadap hal-hal yang sifatnya legal.

Saya rasa untuk mempertajam dan mematangkan karena pada akhirnya keputusan adalah pada masalah dia sistemik atau tidak sistemik yang akan menyebabkan nasib terhadap status bank gagal itu akan menjadi seperti apa, ini akan menjadi sangat penting.

Maka, kita minta Pak Boediono atau timnya untuk menyampaikan kepada kita lagi argumen-argumen yang barang kali tadinya BI menyusun logika dan argumennya adalah berdasarkan tadi yang sudah disampaikan. (inilah.com, 14/12/2009)

2 comments

  1. Naudzubillah….Mendesak!Mari selamatkan negeri ini dari tangan kotor dan gigi taring penuh darah para kapitalis dan koruptor. HANYA BISA dengan SYARIAH dan KHILAFAH

  2. WAHYU-KOTABUMI-TANGERANG

    sekecil apapun bank kalo ada bunga RIBAnya tetap HARAM!!!!!
    semua bank – bank banyak mengandung BUNGA RIBA!!!!
    hanya dengan SYARIA’AH DAN KHILAFAH…!!!!
    rakyat akan sejahterah dan makmur tidak ada lagi yang mati kelaparan….
    ALLAH HUAKBAR!!!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*