Pengamat politik dari Universitas Indonesia Boni Hargen mengatakan, suatu kebohongan besar jika Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) tidak mengetahui adanya dana Bank Century yang mengalir ke partai politik (parpol).
Menurut Boni, lembaga PPATK yang bertugas menganalisasi transaksi perbankan sudah tentu tahu seluruh aliran dana Bank Century. “Seharusnya ada, karena yang mengetahui aliran transkasi ke nama-nama yang katanya mirip anggota parpol adalah PPATK. Kalau dia nggak tahu, itu kebohongan besar,” kata Boni Hargen, Jumat (18/12/2009) malam .
Sebenarnya, lanjut Boni, kunci pengusutan skandal Century oleh Pansus Angket Century di DPR adalah PPATK. Jika lembaga tersebut mempunyai keberanian dan kejujuran dalam mengungkap skandal ini, tentu saja ada titik terangnya.
Ia menduga, PPATK berada di bawah tekanan politik yang cukup besar dari pihak-pihak tertentu sehingga PPATK sulit membuka adanya aliran dana Bank Century yang masuk ke alit parpol tertentu. “Saya kira ada tekanan politik sehingga PPATK tidak bisa bekerja secara profesional,” katanya.
Untuk itu ia mengimbau masyarakat untuk tetap memberi dukungan moral dan pengawasan kepada PPATK agar bisa mempunyai keberanian dan kejujuran mengungkap aliran dana Century yang sebenarnya. Ia juga minta elemen masyarakat untuk tetap memberi pengawasan terhadap kinerja Pansus untuk menghindari adanya kompromi politik antara Pansus dan eksekutif. “Kita harus beri dukungan kepada PPATK,” pintanya. (Kompas.com, 19/12/2009)
Demokrasi dan Kapitalisme memang selalu mengarahkan orang-orang untuk terus berbuat kecurangan dan kebohongan…
Kalo mau gak ada yang bohong lagi…
Harus ditinggalkan segala hal yang berbau Demokrasi dan Kapitalisme…
Buah busuk dr kapitalisme demokrasi….
amishkah percaya dgn HUKUm THOGHUT buatan MAnusia ?
btulllllllllllllllll,,mngkn ada intrvnsi.. tkut
DEMOKRASI SISTEM KUFUR..!!!!
Ketua PPATK sudah terkontaminasi oleh sistem Kapitalisme (toghut)yang diterapkan di negeri ini,sehingga idealismenya tergadaikan oleh jabatan,siapapun yang menduduki jabatan di negeri ini akan berproses seperti itu.Karena disamping mental orangnya yang terpenting adalah sistem yang ada sekarang ini harus segera diganti dengan menerapkan Syariat Islam secara kaffah beserta sistem Khilafahnya!
pasti donk ada intervensi!!
emang…itulah bukti lagi potret buram demokrasi kapitalis yang hanya bisa menyelesaikan masalah dengan masalah. apakah anda wahai kaum muslim, masih mau berpijak n berjalan dengan sistem yang bobrok ini?????!!!