Jakarta – Bank Indonesia (BI) setiap 2 bulan sekali mengadakan pertemuan dengan bank-bank penting yang berdampak sistemik. Dalam pertemuan tersebut, Bank Century tidak pernah ikut. Menurut mantan Gubernur BI Burhanuddin Abdullah, Bank Century (sekarang Bank Mutiara) jauh sekali dari kategori sistemik.
“Dua bulan sekali kita melakukan pertemuan dengan bank-bank sistemuk atau Systemically Important Bank , jumlahnya ada 15 bank dan menguasai sekitar 85% institusi perbankan, itu tidak termasuk Bank Century, jauh sekali,” ungkap Burhanuddin.
Ia menyampaikan hak itu saat memberikan keterangan di depan Pansus Century di Gedung DPR, Jakarta, Senin (21/12/2009).
Burhanuddin mengungkapkan, 15 bank yang berdampak sistemik itu adalah Bank Mandiri, BRI, BNI, BCA, BII, Danamon, Panin, BTN, Bank Mega, Bank Niaga, Bukopin, Bank Lippo dan Bank Niaga yang kini bergabung, dan Bank Permata.
Menurut Burhanuddin, meski kecil, namun BI ketika itu tetap membantu proses merger Bank Century. Hal ini dilandasi semangat untuk menolong industri perbankan.
“Semangat untuk menolong industri kita kedepannya, dengan memberikan fasilitasi. Ujungnya yang kita inginkan bank itu menjadi bank yang sehat,” ungkap Burhanuddin soal alasan pemberian berbagai fasilitas untuk Bank Century. (detik.com, 21/12/2009)