Dewan Kerjasama Teluk (GCC-Gulf Cooperation Council) yang terdiri dari Arab Saudi Qatar, Kuwait, Bahrain, Oman dan Uni Emirat Arab (UEA), pada tanggal 15/12/2009 mengakhiri semua kegiatan KTT-nya yang ketigapuluh di Kuwait dengan mengumumkan pembentukan kekuatan bersama untuk tujuan melakukan intervensi cepat guna mengatasi setiap ancaman keamanan.
Sekretaris Jenderal GCC, Abdurrahman al-Attiya mengatakan bahwa para pemimpin dewan mengokohkan solidaritas terhadap Arab Saudi dalam menghadapi para pemberontak Houthi di wilayahnya dengan melakukan serangan dari utara Yaman.
Para pemimpin juga menekankan pentingnya persatuan, keamanan dan stabilitas Yaman, yang sedang terlibat dalam perang di provinsi Sa’ada melawan kelompok pemberontak Houthi.
Hal ini menunjukkan bahwa sesungguhnya ada konflik tersembunyi yang sedang terjadi dan mengancam bagi negara-negara anggota Dewan Kerjasama Teluk (GCC), yaitu negara-negara yang masih loyal terhadap Inggris dan masih menjadi anteknya.
Sesungguhnya ancaman yang mendorong mereka untuk membentuk kekuatan bersama guna tujuan melakukan intervensi cepat ini adalah datang dari Amerika yang ingin menancapkan dominasinya di atas wilayah Teluk, dengan maksud mengakhiri pengaruh Inggris yang masih bertahan di kawasan tersebut. (kantor berita HT, 20/12/2009)