Hizbut Tahrir Indonesia Melanjutkan Kehidupan Islam
Presiden demisioner Palestina, Mahmud Abbas mengungkapkan kebanggaanya dapat memerangi perlawanan di Tepi Barat. Ia menegaskan, takkan mungkin terjadi lagi pemberontakan selama dalam kepemimpinannya.
Dalam wawancaranya dengan majalah Wall Street yang terbit Selasa (22/12) Abbas mengatakan, selama saya menjabat, tidak akan izinkan siapapun melakukan pemberontakan, selamanya.
Sebelumnya, Abbas mengusulkan solusi kesepakatan soal permukiman kepada perdana menteri Israel, Benyamin Netanyahu. Namun usulan tersebut ditolak. Kemudian ia menawarkan kembali, untuk kedua kalinya usulan tersebut, yang dilakukan secara rahasia kepada menteri perang Ehud Barak. Akan tetapi yang terakhirpun tak jelas juntrungnya. Hingga kini Barak belum memberikan jawaban atas usulan Abbas tersebut.
Abbas juga pernah bersedia untuk melepaskan sejumlah persyaratanya kepada Israel, asalkan Netanyahu mau menghentikan permukimanya. Ia mengatakan, pihaknya akan memulai kembali pembicaraan secara langsung dengan mereka. Jika disetujui, maka Israel harus membekukan perluasan permukiman selama lima bulan saja. Pada saat yang sama, Israel bisa melanjutkan perluasan permukimanya di luar wilayah sengketa. Namun ternyata usul inipun ditolak Netanyahu. (infopalestina.com, 23/12/2009)
