WASHINGTON–The Council on American-Islamic Relations (CAIR), Rabu (23/12), mengimbau Presiden AS, Barack Obama, untuk memberikan perhatian serius adanya peningkatan gerakan anti-Islam yang cukup mengkhawatirkan di negara itu.
Dalam sebuah suratnya kepada Obama, CAIR mengutip insiden yang terjadi di Florida di mana sebuah salib dengan pesan “bangsa Kristen, komunitas Kristen” ditanam di sebuah lokasi yang direncanakan akan dibangun masjid. CAIR juga menyebutkan adanya layar Natal anti-Islam yang didirikan oleh sebuah gereja lokal.
Insiden anti-Islam lainnya yang dikutip oleh kelompok advokasi Muslim yang berbasis di Washington itu adalah:
• Brosur anti-Islam yang dibagikan di tempat parkir sebuah sekolah Islam di negara bagian Washington.
• Selebaran penuh kebencian diposting di sebuah komunitas Somalia Minnesota.
• Serangan terhadap pemuda Sikh di Texas yang sebenarnya ditujukan bagi seorang Muslim.
• Lukisan “Go Home Sand N ** ger” pada sebuah truk Muslim Idaho
• Pelecehan terhadap wanita Muslim nasabah bank di Illinois karena memakai jilbab.
• Serangan terhadap Muslim lainya di Illinois pasca penembakan Fort Hood.
• Kampanye negatif anggota DPR AS dari sayap kanan untuk menyelidiki praktik Muslim di Capitol Hill sebagai “mata-mata”.
• Sherif Colorado yang menyebut Marinir AS “agen perjalanan kepada Allah”
• Pengerusakan Alquran di sebuah masjid di Michigan.
• Serentetan insiden vandalisme di masjid nasional.
• Pernyataan anti-Islam oleh Franklin Graham penginjil Kristen.
• Penggunaan retorika anti-Islam dalam platform kandidat sebuah kongres Minnesota.
Jajak pendapat baru-baru ini juga menunjukkan bahwa dua pertiga dari pendeta Protestan menganggap Islam “agama berbahaya.”
“Presiden Obama berada dalam posisi terbaik untuk mengatasi tingkat kebencian dan anti-Islam yang tealah mengkhawatirkan dalam bangsa kita dan untuk mengajak semua pemimpin agama dan politik untuk mendukung toleransi dan saling menghormati,” kata Direktur Eksekutif Nasional CAIR, Nihad Awad.
Bahkan, Awad menambahkan, Obama juga telah menjadi target kelompok anti-Muslim meskipun faktanya ia adalah Kristen. Sebuah dealer mobil Colorado baru-baru ini memasang billboard yang menggambarkan presiden sedang mengenakan sorban militan.
CAIR, Selasa (22/12) lalu, juga telah meluncurkan iklan besar-besaran di kawasan terkenal kota New York – Times Square sebagai upaya untuk menyampaikan kepada jutaan orang Amerika tentang potret Islam yang “adil” dan “akurat”.
Iklan layanan publik yang bertema, “Saya Muslim, saya Amerika,” ini bertujuan untuk menunjukkan bahwa umat Islam adalah bagian yang berharga dari masyarakat Amerika.
Iklan dimulai dengan pernyataan “Membangun Komunitas, layani Negara” dan menampilkan fitur-fitur Muslim Amerika dari semua lapisan masyarakat, termasuk polisi sersan, seorang anak kecil dari League all-star, seorang aktivis hak asasi manusia, seorang calon doktor dan seorang pengacara.
Kampanye akan berjalan dari 22 Desember – 16 Januari, dan bahkan akan ditampilkan pada Malam Tahun Baru, setidaknya satu juta orang diharapkan akan memenuhi Times Square untuk perayaan tahun baru.
Dengan pesan sederhana “bahwa Muslim Amerika adalah bagian penting dari masyarakat kita”, sehingga masyarakat AS mempunyai kesempatan untuk belajar lebih banyak tentang mereka.
Iklan itu juga akan muncul di CBS Super Screen, yang merupakan layar full motion sebesar 26-kaki dan setinggi 20-kaki yang disebut “JumboTron,” dan akan mengudara 18 kali sehari.
“Kami berharap bahwa jutaan orang dari seluruh bangsa dan dunia yang melihat pengumuman layanan publik ini dan ketika mereka kembali ke rumah akan meningkatkan pemahaman mereka tentang Islam dan komunitas Muslim Amerika,” kata Awad. (Republika online, 24/12/2009)