Nomer: 174/PU/E/12/09
Jakarta, 22 Desember 2009/4 Muharram 1431 H
PERNYATAAN HIZBUT TAHRIR INDONESIA
“TOLAK PATUNG OBAMA“
Mungkin supaya lebih dianggap sebagai sahabat Obama, para pejabat Indonesia, khususnya di wilayah DKI Jakarta, pada Kamis 10 Desember lalu meresmikan patung Barack Obama kecil di Taman Menteng, Jakarta. bersamaan dengan momen Obama menerima Nobel Perdamaian. Peresmian dihadiri sejumlah donatur antara lain Surya Paloh dan Walikota Jakarta Pusat Silviana Murni. Patung Obama dipahat oleh Edy Chaniago dengan bahan dari perunggu. Dalam patung itu, Obama mengenakan kaos bercelana pendek dengan sepatu kets. Tangan kiri Obama diangkat ke atas dengan seekor kupu-kupu hinggap di jempolnya. Tinggi patung Obama yang berumur 6 tahun itu 110 cm dan berat 30 kg. Patung ini diberi nama Barry Dream Statue. Pembuatan patung Obama ini menghabiskan dana kurang lebih Rp 100 juta. Pembuatannya sekitar 3 bulan. Tetapi proses izin memakan waktu 1 tahun.
Tapi belum genap seminggu, patung Barack Obama di Taman Menteng, telah mendatangkan protes di Facebook. Sebuah grup ‘Turunkan Patung Barack Obama di Taman Menteng’ telah menarik minat lebih dari 20 ribu member Grup ini mempertanyakan jasa Obama bagi bangsa Indonesia sehingga perlu ada monumen di Taman Menteng. “Apa visi dari pembangunan monumen Barack Obama? Adakah manfaatnya bagi masyarakat?” tanya grup yang diinisiasi oleh Heru Nugroho dan Daniel Rudi ini. “Maka, demi sebuah harga diri bangsa yang berdaulat, Monumen Barack Obama di Taman Menteng harus segera dibongkar dan diturunkan, karena tidak harmonis dengan warna dan wajah keindonesiaan. Bukankah masih banyak pahlawan-pahlawan Bangsa Indonesia yang layak mendapatkan penghargaan itu, satu contoh misalnya adalah Bung Ali Sadikin,” beber mereka.
Keputusan ini memang layak untuk dipertanyakan. Hizbut Tahrir Indonesia tentu tidak mempersoalkan Obama kecil dulu seperti apa. Yang dipersoalkan adalah Obama yang sekarang menjadi presiden dari sebuah negara bernama Amerika Serikat yang tidak henti terus menjajah negeri-negeri muslim. Misalnya, atas komando Obamalah, dikirim 30 ribu pasukan tambahan untuk memperkuat penjajahan AS di Afganistan. Dipastikan jumlah umat Islam di sana yang terbunuh akan bertambah. Data PBB menyebutkan, sepanjang tahun 2008 saja jumlah warga sipil Afganistan yang tewas meningkat 40 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Menurut data PBB, jumlah warga sipil yang tewas akibat aksi-aksi kekerasan di Afganistan pada tahun 2008 sekitar 2.100 orang.
Sementara itu, di Irak hingga saat ini ribuan pasukan penjajah dari AS dan sekutunya masih bercokol. Ratusan ribu umat Islam terbunuh. Konflik horisontal antarkelompok masyarakat pun meluas. Ledakan bom yang menewaskan rakyat sipil menjadi pandangan biasa terjadi di masjid, pasar dan tempat-tempat umum lainnya. Masih di era Obama, negara Zionis Israel terus menerus membunuhi kaum Muslim di Palestina. Semua itu berlangsung dengan dukungan penuh Amerika Serikat.
Amerika juga terlibat dalam berbagai konflik di negeri Islam. Di Pakistan, dengan menggunakan CIA dan tentara bayaran Blackwater, Amerika melakukan politik adu domba antara tentara Pakistan dan Mujahidin dengan menjadikan rakyat sipil sebagai tumbalnya. Berbagai konflik di Sudan, Yaman, Somalia, Negeria dan negeri Islam lainnya tidak bisa dilepaskan dari campur tangan AS. Masih di era Obama, Penjara Guantanamo, Abu Ghuraib dan penjara rahasia lainnya masih menjadi tempat penyiksaan dan pelecahan terhadap tahanan Muslim dengan tuduhan terorisme.
Jadi sangat mengherankan dan sekaligus menyedihkan kalau ada negeri Islam seperti Indonesia yang berpenduduk Muslim terbesar di dunia memuji Obama, bahkan sampai membangun patungnya. Padahal Obama adalah komandan pasukan tertinggi pembunuh umat Islam di berbagai kawasan dunia! Seharusnya kita merasa terhina dengan keberadaan patung Obama tersebut. Sungguh memalukan anggapan Ketua Yayasan Friends of Obama, Ron Muller, yang mengatakan patung Obama dibuat semata-mata untuk menceritakan bahwa salah seorang pemimpin dunia, Barack Obama, dulu pernah tinggal di Indonesia; apalagi menyatakan patung ini memberikan inspirasi bagi para pemuda. Apa bangganya memiliki pemimpin dunia yang menjadi komandan dari negara imperialis? Inspirasi apa yang diberikan oleh Obama yang memerintahkan perang di mana-mana?
Sementara itu, di saat yang sama sangat banyak pihak yang justru mengecam Obama, termasuk terhadap pemberian hadiah Nobel perdamaian kepadanya. Harian Inggris The Times mengomentari pemberian Hadiah Nobel Perdamaian kepada Presiden AS Barack Obama dengan kata-kata, “Sungguh ironis, seorang presiden yang pekan lalu memutuskan pengiriman 30.000 tentara ke kawasan perang minggu ini dianugerahi Penghargaan Nobel Perdamaian.”
Harian Perancis L’Independant juga menulis, “Dengan memberikan Penghargaan Nobel Perdamaian kepada Obama, Komite Nobel turut melengserkan Obama dari takhtanya. Mengapa? Karena komite ini salah paham dan memahami niat sebagai tindakan nyata. Komite Nobel menganugerahkan penghargaan yang paling bergengsi kepada seseorang yang belum berhasil membuktikan apa-apa.”
Pidato Obama yang berusaha membenarkan proyek perangnya di Afganistan tidak mengubah fakta bahwa Obama adalah pemimpin negara penjajah. Dalam pidatonya saat menerima Hadiah Nobel Presiden Barack Obama mengatakan Amerika Serikat tetap memegang teguh standar moral ketika melancarkan perang. Pernyataan ini pantas dipertanyakan. Standar moral apa yang dilakukan oleh Pasukan AS ketika membunuh warga sipil berulang-ulang di Afganistan, di Irak dan di tempat lain dan kemudian hanya sekadar minta maaf dan mengatakan semua itu tidak bisa dihindarkan?
Dalam pidato ini Obama membela peran AS di Afganistan dengan alasan pengerahan pasukan bisa mewujudkan perdamaian. Menurutnya, perang memiliki peran untuk menjaga perdamaian. Obama juga membenarkan logika perangnya dengan alasan perundingan tidak akan bisa meyakinkan para pemimpin al-Qaida untuk meletakkan senjata. Lagi-lagi Obama mengikuti pemimpin negara imperialis sebelumnya. Dia selalu membenarkan penjajahan dan pembunuhan atas rakyat jajahannya dengan berbagai alasan kebaikan seperti perdamaian, menegakkan demokrasi dan HAM, membangun peradaban dunia dan banyak lagi. Pertanyaannya, sudah sejak tahun 2003 AS menduduki Irak, juga Afghanistan apakah tercipta perdamaian di sana?
Logika perang yang digunakan Obama justru menjadi legitimasi perlawanan balik terhadap AS dan sekutunya. Para Mujahidin tentu sah juga menggunakan logika yang sama dengan Obama, bahwa mereka berperang untuk menciptakan perdamaian di negara mereka sendiri. Mereka berperang untuk mengusir penjajah yang menyebabkan ketidakadilan dan pembunuhan terhadap rakyat Afganistan. Tentu sah juga kalau para Mujahadin terus berperang dan tidak mau berdamai dengan pasukan AS, dengan alasan, jalan anti kekerasan tidak akan menghentikan tentara AS.
Hizbut Tahrir Indonesia menilai, sikap mengidolakan AS dan pemimpinnya seperti Obama ini terjadi karena umat Islam tidak lagi melihat persoalan ini, juga persoalan lain dari kacamata Islam. Seharusnya setiap muslim melihat segala perkara dari kacamata akidah dan syariah Islam. Dalam pandangan Islam, Amerika Serikat adalah negara yang masuk dalam kategori muhârib[an] fi’l[an], yaitu negara kafir yang melakukan konfrontasi secara nyata terhadap negeri-negeri Islam. Tidak boleh ada hubungan apapun dengan negara seperti ini baik di lapangan ekonomi, politik ataupun militer, termasuk mengidolakan apalagai terus membuat patung pemimpinnya.
Oleh karena itu, Hizbut Tahrir Indonesia menyatakan:
- Menolak pemasangan patung Obama kecil di Taman Menteng Jakarta. Patung Obama kecil apalagi Obama dewasa tersebut sama sekali tidak layak ditempatkan di mana pun di negara berpenduduk muslim terbesar di dunia ini, di saat banyak negeri muslim lain tengah menderita akibat kebijakan politik imperialis AS di bawah kepemimpinan Obama. Dengan segala keputusannya itu, semestinya Obama harus dimintai pertanggungjawaban atas keputusan yang telah mengakibatkan tewasnya ribuan manusia di negeri-negeri muslim seperti Afghanistan, Irak dan Pakistan.
- Sesungguhnya bukan hanya patung Obama, tapi siapapun tidak semestinya dipatungkan, karena bukan seperti itu cara menghargai para pahlawan di masa lalu. Cara menghargai pahlawan adalah dengan meneruskan cita-cita mulianya. Bukan dengan membuatkan patung dirinya sementara perilaku kita justru bertentangan dengan visi dan misi dari tokoh tersebut.
Wassalam,
Jurubicara Hizbut Tahrir Indonesia
Muhammad Ismail Yusanto
Hp: 0811119796 Email: Ismaily@telkom.net
asslm.
selain pernyataan diatas ane juga tambahin bahwa bikin patung bernyawa juga udah haram…jadi udah dosa nambah ga ada gunanya pula…
wslam
pak afan sangat tidak setuju dg dipasangnya patung obama ini.Karena dia adalah pemimpin negara sekuler.Jadi tidak penting sama sekali menjadikan mereka sebagai inspirasi.Plus tidak ada kebanggaan sama sekali.
seandainya mereka memiliki iman dan betul sebagai muslim , pasti tidak akan berbuat demikian. jangankan memasang patung nya ,unttuk sekedar memuji saja pun itu tidak mungkin sebab obama adalah tidak bedanya dengan “fir’aun” abad 21. jadi mereka sama dengan bangga dengan “fir’aun” itu. naudzubillah
Ya dapat dipahami kenapa sebagian rakyat Indonesia senang dengan adanya patung si Barak Obama, karena saat ini negara kita telah tergadai dan digadaikan ke Amerika. Jadi kita ini bangsa tergadai, dan apa maunya si Amerika anak yg tergadai ini akan menurut saja.
Kami atas umat muslim melaknat adanya patung obama,karena dia adalah musuh besar umat muslim…
Sungguh terlalu, tak tahu malu, sungguh pilu,dengan dana 100 juta mendingan pake usaha Tahu,yang beli ibu2.
setujuuuuuu….dapet dosa dobel !!!
bikin patung haram, aplg patung penjahat besar.
mending bikin hydrant aja kalo blm ada
Bikin patungnya di menteng mungkin krn dulu, si Obama skul SD-nya di Menteng, so supaya pnghormatnnya lebih mendalam n mndarah daging gitu kali yach…?! tp sayang bentuk penghormatan yang menyesatkan n layak dirobohkan se7…?!
yak,betul….
sebuah hydrant.
Obama itu adalah pembunuh juga , sama dengan pendahulunya , jos bus(suck).sama – sama teroris , jadi tidak layak untuk diagung – agungkan umat islam.
Kalau bisa dikatakan pembuatan patung Obama tersebut adalah hal percuma, patung presiden RI sendiri belum tentu dipajang malah majang pres. negeri lain, lagipula pejabat sekarang bisanya kalau gak korupsi ya melakukan tindakan2 yg konyol.
Memang hal yang sangat patut untuk disayangkan, ketika rakyat Indonesia masih jauh dalam konteks kata ‘sejahtera’
Menyia-nyiakan uang untuk hal yang tidak bermanfaat
Astagfirullah Hal’adhim