HTI Press. Tidak terasa sudah 10 hari berlalu kita meninggalkan tahun 1430 H. Pergantian tahun tersebut tentunya tidak hanya dimaknai dengan berbagai kegiatan seremoni belaka, tetapi hendaknya menjadi titik penting melaksanakan muhasabah (koreksi diri) terhadap kualitas ibadah agar sesuai dengan tuntunan Al-Quran dan As-Sunnah secara sempurna.
Namun pemaknaan hijrah yang berkembang saat ini sangat jauh dari nilai-nilai yang dicontohkan Rasul saw. dalam wujud kehidupan nyata seperti saat Beliau bersama masyarakat berada di Madinah.
Atas dasar itulah maka HTI Kabupaten Gresik melaksanakan Halaqah Islam dan Peradaban yang ke-5, yang telah diselenggarakan pada AHAD tanggal 27 Desember 2009 yang bertepatan 10 Muharram 1431 H mulai pukul: 08.00 dan berakhir tepat pukul 11.00. Tidak seperti biasanya, HIP kali ini diselenggarakan di Masjid Nurul Ilmi Kawung di lokasi Akbid Delima Persada Gresik.
Dengan mengambil momen “Refleksi Akhir Tahun 2009” maka tema yang diambil adalah “Hijrah dari Sistem Kufur Menuju Sistem Islam”. Pembicara-pembicara yang hadir adalah: 1. Ust. Khoirul Huda, Sag (Komisi A, DPRD Gresik), 2. Ust. Iffin Masrukhan, SPd (DPD HTI Kab. Gresik), 3. Ust. Habib ‘Ali bin Idrus bin ‘Aqil (Alumnus Yaman), 4. Ust. Ir. Agus Kiswanto (Pengamat Ekonomi, anggota DPD HTI Kab. Gresik).
Acara interaktif yang dipandu oleh Ust. Toto selaku Moderator ini sangat menarik perhatian dari seratusan peserta yang hadir di masjid ini, yang ditandai dengan antusiasnya para peserta memberikan pertanyaan di acara tersebut. H.Azzam, Abdurrahman, Ibu Wildan, dll. adalah sebagian perseta yang telah menyampaikan pertanyaan maupun masuka-masukan yang langsung dijawab dan ditanggapi oleh para pembicara.
Ust. Ir. Agus Kiswanto menyampaikan berbagai fakta permasalahan yang ada saat ini seperti kasus Century, mafia hukum, kemiskinan, dll. Serta maraknya perbankan ribawi yang telah mengendalikan uang masyarakat lebih dari 5 Trilyun perhari, sedang sektor riil tidak lebih dari 900 Milyar/hari menyebabkan rusaknya tatanan ekonomi masyarakat. Juga kondisi masyarakat saat ini yang semakin jauh dari Islam menandakan bahwa perubahan yang ada saat ini merupakan perubahan menuju kehancuran. Ini akibat tidak diterapkannya Islam secara sempurna.
Ust. Khoiru Huda, SAg. selaku anggota DPRD di Gresik, beliau telah menyampaikan paparannya dalam konteks sebagai bagaian dari sistem yang ada yaitu sebagai anggota dewan. Dalam pembuatan kebijakan dan konsep perubahan (walaupun untuk perubahan yang lebih baik) maka akan selalu berbenturan dengan aturan yang lebih tinggi (pusat) apabila perubahan itu tidak ada kesesuaian. Maka perubahanpun sulit terealisasi dan tidak akan terjadi. Juga menyebutkan bahwa banyaknya partai yang ada, yang masing-masing membawa misi dan tujuan yang berbeda-beda menyebabkan menentukan arah perubahan tertentu sulit ditetapkan.
Namun beliau juga masih memiliki sebuah harapan yakni dari banyaknya partai Islam yang ada sekarang ini bisa bersatu sehingga konsep perubahan yang lebih baik bisa diraih. Tentunya kita juga berharap, bersatunya partai-partai Islam tersebut harus diikat oleh ikatan yang haq yakni Ideologi Islam.
Ust.Habib ‘Ali bin Idrus bin ‘Aqil, setelah lama berbaur dengan masyarakat baik saat masih di Yaman maupun saat ini di negeri ini, maka beliau menyampaikan bahwa Ulama hendaknya berperan penting sebagai pendorong ummat agar berubah dari keburukan menjadi keadaan yang baik dan Islami. Aplikasinya adalah: 1) Menasehati dan mendoakan orang yang rusak. 2) Khusnudhon kepada yang sedang didakwahi. 3) Dakwah tidak cukup hanya dengan lisan, tetapi juga dengan tindakan / dakwah keadaan. 4) Menuntut keikhlasan dan kebersihan hati.
Ust. Iffin Masrukhan SPd, mendefinisikan Hijrah sebagai: keluar dari darul kufur menuju darul Islam. Dalam hal ini perubahan dalam makna hijrah adalah perubahan dari penerapan sistem kufur menuju sistem yang haq (Islam). Inilah fakta hijrahnya Nabi saw. dari Makkah (saat itu merupakan darul Kufur yang menerapkan hukum buatan manusia/jahiliah) menuju Madinah yang kemudian menjadi Darul Islam yang menerapkan sistem Islam.
Untuk itulah maka HTI secara terus-menerus melakukan pembinaan dan edukasi, berinteraksi kepada masyarakat, serta mencari dukungan-dukungan para ahli nushrah agar bersama-sama umat berhasil menerapkan Islam secara riil dan sempurna dalam kehidupan ini.
Acara ini diakhiri dengan pembacaan doa oleh Ust. Habib ‘Ali bin Idrus bin ‘Aqil, dilanjutkan dengan penyerahan cindera-mata oleh Panitia kepada para Pembicara.
Berikut sebagian dukumentasi foto-foto acara tersebut: