Lelahnya Tentara Amerika

Penambahan lebih dari 30.000 pasukan AS untuk dikirim ke Afghanistan adalah sebuah parodi bagi rakyat negara itu yang telah menderita delapan tahun pendudukan yang brutal.

Ini juga merupakan pukulan keras untuk menghadapi tentara AS akan segera diberangkatkan. Karena Barack Obama, presiden AS, yang total jenderal akan mengelontorkan pasukan lebih dari 100.000, sebenarnya menghadapi kekuatan militer yang telah kelelahan.

Berbagai kalangan secara terbuka menyatakan bersekutu dengan para veteran dan aktivis yang anti-perang. Mereka menyerukan diakhirinya perang yang dipimpin AS di Irak dan Afghanistan, termasuk juga beberapa tentara yang masih bertugas aktif. Gerakan yang terus tumbuh ini adalah penolakan militer, karena AS sudah dinilai sebagai negara yang tergelincir lebih dalam perang yang tak berujung.

Para arsitek perang AS disarankan untuk mendengarkan keprihatinan para prajurit dan veteran yang telah bertugas melaksanakan kebijakan perang di tanah jajahan. “Mereka hanya akan pindah dari Irak ke Afghanistan, sama seperti mereka memindahkan saya dari satu perang ke berikutnya,” kata Eddie Falcon, anggota Veteran Irak Menentang Perang (IVAW), yang bertugas di Irak dan Afghanistan. “Prajurit akan kembali dengan Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD), kehilangan anggota badan, masalah dengan alkohol, dan depresi.”

Banyak dari pasukan ini masih menderita dampak mental dan fisik. PTSD dan tingkat cedera otak traumatik para tentara AS di Irak dan Afghanistan amat tinggi, dengan sepertiga pasukan kembali melaporkan masalah-masalah mental dan 18,5 persen dari seluruh anggota, menurut studi Rand Corporation.

Marinir yang bunuh diri berjumlah dua kali lipat dari tahun 2006 dan 2007, dan tentara yang bunuh diri berada di tingkat tertinggi sejak tahun 1980. Sementara, di dalam negerinya sendiri, AS masih kelimpungan dengan segala krisis ekonomi yang belum juga selesai.

Jadi, wajar saja jika para tentaranya sekarang menderita kelelahan dan mengharapkan satu hal: akhiri perang ini! (eramuslim.com, 28/12/2009)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*