Hizbut Tahrir Indonesia Melanjutkan Kehidupan Islam
Dalam memperingati setahun pertama agresi Yahudi di Gaza, yang jatuh pada tanggal 27 Desember, dijadwalkan bahwa organisi-organisasi kelompok hak asasi manusia dan beberapa organisasi internasional akan mengadakan unjuk rasa. Setelah berkumpul mereka akan berjalan dari Kairo menuju Jalur Gaza melalui perbatasan Rafah, yang dipimpin oleh mantan presiden Afrika Selatan, Nelson Mandela, dan mantan Presiden AS, Jimmy Carter untuk mengecam perang, dan masih berlangsungnya kezaliman berupa embargo.
Dijadwalkan bahwa akan berpartisipasi dalam unjuk rasa itu sebanyak 150 organisasi, para delegasi parlemen dari 60 negara, mantan Jaksa Agung Amerika, Ramsey Clark, Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia di Perserikatan Bangsa-Bangsa, Mary Robinson, delegasi dari Vatikan, Palang Merah Internasional, dan Organisasi Amnesti Internasional, dan para Rabi senior dari orang-orang Yahudi yang menentang ideologi negara Yahudi.
Diberitakan bahwa konvoi yang membawa suplai obat-obatan untuk Jalur Gaza, yang dipimpin oleh anggota parlemen Inggris, George Galloway tertahan di kota pelabuhan Aqaba, Yordania menunggu izin dari rezim Mesir untuk menyeberangi pelabuhan Nuweiba dalam perjalanannya menuju Gaza.
Unjuk rasa dan konvoi ini dilakukan karena pengakuan lembaga-lembaga masyarakat sipil internasional bahwa masyarakat internasional telah gagal dalam proses rekonstruksi Gaza, dan juga dilakukan karena rezim Mesir memperketat embargo yang mematikan terhadap Gaza tanpa mempedulikan para warga yang ada di sana. Semua itu dilakukan oleh Mesir sesuai dengan instruksi dari Amerika dan entitas Yahudi, dengan terus bergantung pada komite Kuartet untuk proses rekonstruksi proyek-proyek politik, utamanya masalah rekonsiliasi yang disponsori oleh rezim Mesir. (kantor berita HT, 29/12/2009)
