Tabligh Akbar Muslimah Kalteng
HTI Press. Indahnya ukhuwwah islamiyah semakin terasa dalam tabligh akbar muslimah kalimantan tengah 1431 H yang mengambil tema ‘refleksi Muharram: Rapatkan Barisan, Kokohkan Ukhuwwah, Songsong Khilafah”. Tabligh akbar yang dilaksanakan pada 24 desember 2009 (7 muharram 1431 H) pukul 13.30 – 14.00 WIB di Masjid Nurul Islam jalan A.yani Palangka Raya. Tabligh akbar tersebut diselenggarakan oleh DPD I muslimah Hizbut Tahrir Indonesia Kalimantan Tengah dan dihadiri berbagai kalangan dari kota Palangka Raya, Tangkiling, Sampit,Kasongan, Buntok, Pangkalanbun, Ampah dll.
Dalam acara tersebut, menghadirkan empat orang mubalighoh yang menyampaikan tausiyah . Secara garis besar, orator pertama, mubalighoh kondang dari Palangka Raya ibu Hj. Asmawiyah,S.Ag. Menguraikan tentang kondisi keluarga kini yang sangat memilukan. Tingkat perceraian, pergaulan bebas, aborsi dll. Keluarga sebagai tempat pendidikan generasi yang pertama dan utama, tidak berjalan lagi sesuai fungsinya, terlebih lagi sangat sulitnya untuk mendidik anak taat pada syariat tanpa tauladan dari orang tua. Melanjutkan pada tausiyah kedua, Ustadzah Kahfi Wahdah,ST dari Pangkalanbun yang menjelaskan bahwasanya kehidupan setiap muslim pastilah mencari keberkahan dan ridha Allah, namun sangat sulit di wujudkan jika melihat realitas kaum muslimin kini. Ketika nilai liberalisasi dimana aturan Allah di tanggalkan digantikan nilai-nilai kebebasan yang diagung-agungkan.
Setelah acara break untuk sholat ashar berjamaah, kemudian dilanjutkan dengan tausiyah yang disampaikan ibu Siti Nursiyati,SHI mubalighoh dari Barito Selatan. Beliau menyampaikan bahwasanya ketika Allah menetapkan sebuah aturan maka itulah yang mesti dijalankan oleh kaum muslimin, namun saat ini sangat sulit aturan tersebut dilaksanakan bahkan malah di tolak. Diantarnya terkikisnya kepedulian terhadap muslim yang lain padahal kaum muslim adalah saudara bahkan satu kesatuan seharusnya seperti yang Allah katakan. Beliau juga mengajak para peserta untuk beristighfar mengingat atas apa yang telah terjadi selama ini yang sangat jauh dari diterapkannya hukum Allah dalam kehidupan keluarga, maupun yang lebih luas bermasyarakat dan berbangsa. Peserta yang datang dari berbagai kalangan dan berbagai daerah di Kalteng terus menyimak tausiyah yang disampaikan oleh pentausiyah keempat Ustadzah Ummu Hanin dari MHTI Kalteng yang menyampaikan bahwa kebutuhan amat saat ini mengembalikan setiap problemátika kehidupan pada syariat Islam. Syariat secara menyeluruh yang mampu memecahkan problemátika manusia serta mampu mewujudkan persatuan kaum muslimin dalam naungan khilafah. Sebagaimana yang Allah telah wajibkan maupun Rasulullah saw kabarkan. Allah memberikan kabar gembira melalui rasul-nya tentang janji tegaknya khilafah islamiyah untuk kedua kalinya khilafah atau yang semakna dengan imamah akan kembali tegak di muka bumi ini. Khilafah atau imamah yang akan menerapkan islam secara menyeluruh, memelihara aqidah umat, melakukan pengurusan terhadap keperluan rakyatnya serta menyebarkan Islam sebagai Rahmatan Lil Alamiin.
Tabligh akbar dibuka oleh Sekjen MUI Kalteng H. Syamsuri yusuf, serta dimeriahkan dengan kesenian hadrah persembahan dari remaja muslimah Kalteng dan ta’aruf bendera serta panji kaum muslimin yaitu Al Liwa dan Ar Rayyah. Sebelum ditutup perserta diajak merenungi apa saja peristiwa yang terjadi terkait dengan perempuan Indonesia sepanjang tahun ini bersama Ustadzah Nia Kurniati Hasibuan,AMa. Serta untuk menambah keberkahan ditutup dengan doa yang di pandu oleh ibu Hj. Noortinah Latief,BA ketua pengajian Mar’atus Sholihah kota Palangka Raya. Menjadi harapan Hizbut Tahrir, para pembicara maupun respon dari peserta bahwa forum ini dapat mempererat tali silaturahim antar tokoh masyarakat, ormas, mubaliggah, majelis ta’lim, praktisi maupun birokrat perempuan kalimantan tengah dan tentunya kedepan untuk terus merapatkan barisan, mengkokohkan ukhuwwah dan songsong khilafah.